Sunday, 17 June 2007

Penembakan VirginiaTech : INDUSTRI SENJATA AS = INDUSTRI ROKOK INDONESIA??

Posted on 03:28 by Tunjung Tri Utomo

Ini adalah copy paste tanggapanku untuk berita tentang penembakan brutal di kampus Virginia Tech, Blacksburg, Virginia, USA. Berita ini diposting di Milis Forum-Pembaca-Kompas


INDUSTRI SENJATA AS = INDUSTRI ROKOK INDONESIA??

Saya coba mengambil angle yang berbeda, dengan menarik sisi yang sejenis dengan yang berlaku di negara kita.

Saya melihat pemberlakuan pelarangan atau pengontrolan ketat kepemilikansenjata api di USA sama seperti kampanye pemberlakuan larangan merokok di tempat-tempat umum di Indonesia. Sama-sama susah!. Karena di dua negara ini dua industri tersebut (senjata api dan rokok) menempati urutan-urutan pertama penyumbang pajak dan lapangan kerja terbesar bagi negara pantes aja kalau lobby-lobby mereka begitu kuat.

Lebih jauh lagi, di USA sejak jaman perang Vietnam telah banyak pengamat yang mencoba menelisik andil industri-industri senjata terhadap sikap USA dalam memandang konflik-konflik bersenjata di dunia. Film "JFK" besutan sutradara Oliver Stone dan dibintangi Kevin Costner sempat menimbulkan kontroversi ketika dirilis pada tahun 1991 karena alur ceritanya yang menafsirkan pembunuhan JFK pada tahun 1963 adalah hasil konspirasi antara Jendral-jendral hawkish yang ortodoks dengan pentolan-pentolan industri senjata dan direstui oleh Wakil Presiden yang juga dikenal hawkish Lyndon B. Johnson, untuk memuluskan rencana membawa konflik Vietnam jadi kancah perang terbuka. Siapa yang diuntungkan, selain para jendral yang tidak suka kebijakan JFK yang pro-perdamaian dan pro-nonproliferasi nuklir, juga tentu saja bos-bos pabrik persenjataan yang langsung menangguk kontrak puluhan juta dollar akibat kebijakan perang tersebut. Nah melihat sejarah tersebut tentu bukan sesuatu yang aneh bila saat ini begitu susah untuk melakukan kontrol kepemilikan senjata api apalagi pelarangan kepemilikan.

Nah sekarang mari kita telisik andil industri rokok dalam sulitnya penerapan dan kampanye kebijakan-kebijakan anti rokok. Disaat ajang Formula 1 dan MotoGP saja terancam kehilangan setengah dari sponsorship mereka akibat pelarangan pemasangan iklan rokok dan produk rokok di negara-negara tuan rumah GP, di Indonesia produk-produk rokok justru tampil mentereng menggaet acara-acara olahraga terbesar, acara-acara yang seharusnya justru mengkampanyekan pentingnya kesehatan dan betapa kesehatan sangat berlawanan dengan rokok=). Dapat pula kita telisik beberapa grup perusahaan rokok adalah jua pemilik saham di beberapa konglomerasi industri layanan kesehatan, apalagi dengan undang-undang anti trust anti monopoli usaha yang belum matang bahkan tidak bergigi sama sekali di negara kita, jadi bila jumlah penderita penyakit berkaitan dengan rokok meningkat, tentu kita tahu siapa yang akan menangguk keuntungan juga bukan?

Background News :


BLACKSBURG, VIRGINIA, SENIN - Seorang pria bersenjata secara

membabi-buta menembaki mahasiswa di Universitas Virginia, AS, Senin
(16/4) hingga menewaskan 32 orang. Terakhir, si penembak lalu menembak
dirinya sendiri hingga tewas. Insiden ini disebut sebagai kasus paling
mematikan dalam sejarah AS.

Sebagian besar korban tewas adalah mahasiswa yang akan mengikuti kuliah di satu ruangan di Virginia Tech. Sebelum melakukan aksinya, pria bersenjata itu menggunakan rantai untuk mengunci pintu. Hal ini dituturkan beberapa pejabat universitas dan juga pihak kepolisian.

Di samping 32 orang tewas, lima belas orang dilaporkan cedera, termasuk mereka yang ditembak dan beberapa mahasiswa cedera karena melompat dari jendela saat berupaya menyelamatkan diri.

Seorang saksi mata yang adalah mahasiswa universitas setempat menyebutkan, penembak adalah pria Asia, dengan tinggi sekitar 1,8 meter. Ia berjalan memasuki kelas bahasa Jerman dan menembak seorang mahasiswa serta dosen, sebelum secara membabi-buta menembaki hampir semua mahasiswa lain di ruang itu. "Saya bersembunyi di bawah meja dan ia praktis terus menembaki setiap orang di kelas tersebut," kata Derek O'Dell, yang menderita luka tembak di lengannya. "Barangkali ada 15 sampai 20 orang di kelas itu dan ia menembak 10 sampai 15 di antara mereka," sambungnya. Ia mengatakan pria bersenjata tersebut, yang memakai jaket kulit berwarna hitam dan topi, melepaskan beberapa tembakan dari senjatagenggam, mengisi-ulang dan menembak lagi. Pria itu meninggalkan ruangan tersebut, tapi belakangan kembali dan menembak pintu sebelum pergi lagi, kata O'Dell.

Kepala polisi kampus Virginia Tech, Wendell Flinchum, mengatakan orang bersenjata tersebut adalah seorang pria, tapi tak memberi perincian mengenai usia atau kewarganegaraannya dan juga jenis senjata yang digunakannya. Kemudian, meskipun ia tak bersedia mengkonfirmasi bahwa hanya ada seorang pria bersenjata, Flinchum mengatakan polisi tak mencari tersangka lain.

Satu rekaman video mengenai kekacauan itu oleh seorang mahasiswa berulangkali ditayangkan di jaringan televisi AS. Rekaman tersebut memperlihatkan orang-orang berlarian di kampus itu sementara lebih dari dua lusin tembakan dilepaskan. "Hari ini bangsa kita berduka bagi mereka yang telah kehilangan orang-orang yang mereka cintai di Virginia Tech," kata Presiden AS George W. Bush.

Sumber: reuters

1 Response to "Penembakan VirginiaTech : INDUSTRI SENJATA AS = INDUSTRI ROKOK INDONESIA??"

.
gravatar
Anonymous Says....

ass. terlalu banyak korban yang diakabiatkan senjata api maupun rokok, ya klo senjata api matinya langsung tapi klo rokok perlahan tapi pasti seperti pecandu rokok yang akhirnya terserang meningitis , so perlu ada kesadaran dari dalam diri setiap orang klo keduanya barang tersebut akan merugikan. selain itu dari agama islam merokok itu hukumnya juga sudah haram karena secara logika saja kita pikir klo membeli rokok itu salah satu cara membakar uang sebagai rizki yang semestinya dipergunakan in the path of Allah way

Leave A Reply