Saturday 14 August 2010

Bangku Bengkok dan Pelipis Tyson


Mentariku tertawa lagi
Tergelitik dicolek tulang dan daging busuk
Bongsor sambil menyanggah dagu dengan cakarnya
Nyungsep diantara bangku bengkok
Sisa-sisa ratapan anak perawan
Jadi comberan di meja para kurcaci
Duh duniawi..

Ingatlah kawan tidurku..
Umur kita dijahit bersama laku
Nama kita pun telah ditabrak waktu
Apakah harus tunggu
Raga kita warnanya membiru

Senja selalu mengulum harapan
Kuncinya terselip dalam lipatan semesta
Maukah kau menggenggam tanganku
Bersama kembalikan rona merah
Dan siul mesra di roman Ibu

Pakai sarung tinjumu
Djangan tunggu lemakmu tersenyum
Kalau bisa pinjam pelipis tyson
Biar tak rubuh
Berserakan diatas berita pagi
Moncong-moncong realita memang tajam
Membelah dagu kita dengan segala ragu
Menusuk rusuk kita dari segala penjuru angin
Tapi bukankah ketika dalam rahim
Kita selalu jadi petarung
Mengapa kini cuman bisa murung

Mentari saja tak lelah
Mengitari mayapada dengan sukacita
Pernahkah ia kau lihat mengeluh
Tidak..tidak sedikitpun
Kecuali surat perintah telah turun

Tak seperti mereka
Mengambil cerita duryadhana
Dibalut dengan sutera milik Aphrodyte
Berisikan jerohan bangkai
Dikemas dengan jargon madu
Disuguhkan bersama cap "HALAL"

Aha..apa kau pernah dengar cerita ini
Mungkin diadopsi dari cerita tukang besi
Mereka yang bermain api
Kita kebagian panasnya

Bangku bengkok itu jadi saksi
Dan pelipis Tyson yang kita pinjam tadi
Akan terpakai berulang kali
Sampai kita tahu diri



by a_thief

Friday 13 August 2010

Ismanto Lihawa,Mata Baru Suduthati.co.cc

Tagline "come and see the world through my eyes", sepertinya harus segera direvisi menjadi "come and see the world through our eyes", karena blog suduthati.co.cc kedatangan penghuni baru yg akan membantu saya mencoretkan beberapa megabita data dalam media catatan web (weB LOG).

dgn model rambut terkini (perhatikan hair gelnya :D)
Dialah Ismanto "Athief" Lihawa, tentang apa atau darimana asal kata imut-imut -dan sangat marketable di kalangan pecinta sinetron-sinetron Cinta Fitri, Luv, Melati Untuk Marvel (eh,apa lagi sih judul sinetronnya...?)-  "Athief" yg mencuat dari tengah-tengah namanya saya juga tidak begitu paham, sebaiknya anda tanyakan langsung saja atau nanti bisa kita buat trending topic atau bahkan simposium nasional khusus untuk membahas nama "Athief", hehehe *nyengir kuda*.

Lagi-lagi soal misteri, sering muncul kekaguman saya pikiran-pikiran brilian, jenial, post-normal bisa muncul bertunas dari tanah yg terluput dari diskusi-diskursus kita yg nyaman bergelimpangan (deu) di kota-kota besar (dan sering muncul di sinetron). Well, kalau begitu, sekali lagi, sambutlah Ismanto "Athief" Lihawa, yg muncul dan bertunas di dan dari Gorontalo -siapa yg bisa tunjuk tempatnya di peta angkat tangan (hehehe)- saya kenal dari sebuah forum dunia online dan berlanjut dalam urusan bisnis kelapa. Masih kuliah di Fakultas Hukum, dan yang sering mengejutkan saya dengan betapa profisiennya ia berbicara soal hukum, maaf, jauh melebihi beberapa teman saya yg kuliah di tempat mencorong bernama Hukum UNAIR, juga mengasyikkan menyimak ia sangat menikmati mengikat kata dan makna dari materi-materi sastra, beberapa diantaranya kelas berat, lalu merangkainya dalam nas-nas mengharu biru (lihat saja Facebook-nya), tak berlebihan kalau saya sebut ia masuk dalam genre "post-romantic", romantisme sesudah romantisme (dan juga betapa gadis-gadis dibuatnya melayang-layang,meski tanpa sengaja,hehehehe).

Ia akan jadi perimbangan tepat bagi gaya Arek Suroboyo saya yg seringkali keras dan terlalu to the point, Athief akan menyajikan sudut pandang baru bagi anda, ia akan menjadi mata anda yg lain di blog ini.

Oke, sudah lebih dari cukup alasan mengapa ia harus ada di suduthati.co.cc, simak tulisan-tulisannya yg akan muncul setelah ini.