Sunday, 17 June 2007

Mas dan Mbak Aktivis,Tetangga-mu tuh...

Posted on 03:21 by Tunjung Tri Utomo

Oke,sebelumnya siap-siap aje
ya,Tunjung bakalan rada serius kali
ini.Posting ini adalah kopi paste
balasan saya pada seorang aktivis yang
tergabung di friendster.
Bismillah,Here we go...



Baik,saya minta anda jujur soal
bagaimana hubungan anda dengan
tetangga non-mahasiwa anda.Meski
sebenarnya saya lebih tepat untuk
meminta testimonial dari tetangga-
tetangga anda (mahasiswa dan non
mahasiswa) tentang bagaimana hubungan
anda dengan mereka (kalau anda cukup
terbuka/berani untuk menerima masukan
mereka).



FYI,sejak awal masuk SMA hingga
sekarang,alhamdulillah aneka
organisasi sekolah dan kampus dengan
berbagai latar belakang yang bernuansa
ke-Islam-an maupun yang umum telah
saya rasakan. Beragam firqah juga
sudah pernah saya pelajari.

Saya sungguh mencintai aktivitas2
ini,namun sayang satu hal yang saya
lihat dari saudara2 saya sesama
aktivis adalah seolah merasa bahwa
aktivitas mereka paling benar,sehingga
kritik yang masuk tidak menjadi
pelajaran tapi justru ditanggapi
dengan apriori dan zhann.Ungkapan yang
biasa terdengar setiap ada yang
memberikan masukan maupun kritik
adalah "perjuangan kita selalu akan
ada yang menentang" atau "Banyak yang
takut akan kebangkitan Islam".

Lalu pertanyaannya : siapa yang anda
anggap boleh/berhak/layak mengkritik
dan memberi masukan pada anda dan
jamaah?apakah hanya rekan-rekan satu
firqah anda?ataukah hanya ustadz-
ustadz dan kakak pembina satu
halaqah/tatsqif anda?

Satu hal yang perlu kita sadari
adalah,orang baik dan benar itu
tersebar ke seluruh penjuru masyarakat
bukan hanya didalam
firqah/jamaah/partai.Apakah yang tidak
aktif di jamaah/firqah itu pasti tidak
Lillahita'ala?apakah orang-orang tua
yang duduk-duduk di pinggir jalan itu
pastilah tidak sesuai dengan syariat?



Itulah mengapa saya perlu menyampaikan
sesuatu yang simpel seperti kebaikan
pada tetangga seperti yang tempo hari
saya tanyakan.Karena kita sering
berprasangka bahwa setiap orang yang
mengkritik kita pastilah karena tidak
setuju pada apa yang kita bawa.Sering
kita luput bahwa sebenarnya pesan-
pesan dakwah yang kita sampaikan tidak
bisa diterima oleh masyarakat bukan
karena tidak setuju dengan pesan itu
sendiri,tapi lebih karena sikap
personal kita yang tidak baik.



Silahkan berpikir mengnai hal-hal
besar,tapi saya memahami Islam sebagai
sistem yang syumul,yang artinya tidak
hanya kehidupan publik atau negara
saja yang diatur tapi Islam juga
dengan indahnya mengatur soal hubungan
interpersonal.Apa artinya atau
mungkinkah mewujudkan masyarakat dan
negara yang sesuai syariat bila sikap
personal kita seperti pada orang tua
atau tetangga tidak sesuai syariah?
Dalam Islam selalu ditekankan untuk
meraih berkah dalam setiap langkah
kita,tidak ada satu bagian Al Qur'an
dan sunnah yang lebih penting dari
bagian yang lainnya. Memuliakan
tetangga tidak pernah kalah penting
dengan kampanye syariat Islam.Tetangga
kita yang tidak suka pada kita
bukanlah sebuah masalah yang tidak
membutuhkan muhasabah.





Inginkah anda beraktivitas dalam
lembaga-lembaga ke-Islam-an anda benar-
benar berdasarkan niat yang ikhlas
karena Alloh SWT??atau jangan-jangan
aktivitas anda dalam lembaga tersebut
hanya untuk menutupi frustrasi anda
karena kesulitan (personal anda) ber-
sosialisasi dengan teman dan
tetangga??

No Response to "Mas dan Mbak Aktivis,Tetangga-mu tuh..."

Leave A Reply