Sunday, 17 June 2007
I was a Nasyid Singer
seruanmu,kalian bermain-main bahkan terlihat menikmati ketenaranmu.Maaf saudaraku,izinkan aku ber'istirahat',mungkin suatu saat Alloh akadulu (not so long ago) aku adalah salah seorang pelantun nasyid ato yang biasa disebut munsyid,but not anymore,aku memutuskan untuk 'istirahat' sampai waktu yg tak terbatas hingga terjadi perdamaian dalam hati ini.Perdamaian,antara keinginan utnuk tetap berekspresi dengan rasa bersalah dan tidak pantas yang terus ada dan takkunjung hilang.Rasa bersalah dan tak pantas karena untuk menjadi seorang pendendang/pelantun lagu2 berlirik seruan,kebenaran,perdamaian kalamullah tentulah sudah seharusnya ia menjadi role model atas apa yang ia lantunkan/serukan.Aku merasa tak pantas,aku merasa tak bisa menerima beban tanggung jawab demikian beratnya,sementara kulihat saudaraku sesama para munsyid,kebanyakan dari kalian tak lebih dari sekedar pendendang,artis,selebritis yang tak jua mampu meresapi makna kalimat n mendamaikan hitiku dan memantapkan kembali langkahku untuk berseru lewat lantunan dsuara indah seperti yang klian perdengarkan selama ini.
No Response to "I was a Nasyid Singer"
Leave A Reply