Sunday, 17 June 2007
Angin Sepoi Di Tepi Hutan Senja
Alhamdulillah,syukurku dan harapku smoga slalu akan demikian
Hidupku kurasa sbagai sebuah kontemplasi terus menerus,kalo kamu tanya apa sih pendapatku soal hidupku sendiri...?hmm
Aku merasa hidupku seperti berjalan jalan dipinggir hutan cemara di sebuah sore bulan Agustus saat cuaca pancaroba menjelang senja dimana angin sepoi lirih mengali,udara terasa sejuk dan sunyi,suara tawa lamat-lamat terdengar dikejauhan,kadang mendekat namun perlahan menjauh kembali. Kadang hujan turun cukup lebat sambil membawa angin dan guntur,namun toh ia tak pernah lama sebelum matahari kembali bersinar tidak menyilaukan dan sejuk dan sunyi itu kembali. Burung-burung dan desisan aliran air jadi warna sehari-hari. Aku berjalan tanpa terlalu peduli tanjakan,tanpa terlalu menggubris curaman,cuma satu yg kuikuti : suatu titik cahaya,titik cahaya yg ada sejak aku tak pernah menyadarinya,terasa jauh tapi aneh : ia hangat dan bersahaja.Aku telah jatuh percaya padanya karena kesetiannya menyertai hidupku membuat harapanku pada yg lain menyurut. Kadang di kanan kiriku manusia berkumpul untuk berbelok menjauh dijalan dimana banya kmanusia lain berkumpul,tapi duh, aku tak mampu lagi mengikuti yang lain,telah terlalu lama aku mencintaiMu. I think i'll stay on this quiet and breezy path til I reach the feet of that bright light i've been following all the way.
Jalan ini tetap akan menjadi kontemplasi panjang,dan Ya Alloh,izinkanlah ia untuk tetap begini....(sambil tersenyum aku memejam berpaling mencoba merasakan kehangatan itu lagi,tak terlihat,tapi terasa nyata,sambil rambutku terkiubar pelan tertiup angin sepoi dari arah tenggara)
No Response to "Angin Sepoi Di Tepi Hutan Senja"
Leave A Reply