Thursday, 21 June 2007

SPMB : Emang Kuliah Perlu???


Emang Kuliah Perlu???

Sedikit refleksi,introspeksi maupun provokasi...hehe

SPMB menjelang, temen-temen yg baru lulus SMA pasti lagi giat2nya pusing (pusing kok giat) =),latihan soal-lah,belajar ampe begadang-lah,puasa-lah,tirakat-lah deelel demi untuk menembus kursi Perguruan Tinggi Negeri(PTN)yg diincar.

SPMB semakin dekat tapi aku berani taruhan,sebagian besar dari kalian masih bingung :

Mau Kuliah Dimana Aku??

Oke beberapa diantara kita memang sudah jauh-jauh hari mematok cita-citanya ingin jadi dokter, ekonom, teknokrat. Orang2 seperti ini ga lagi bingung mo milih jurusan apa dan PTN mana. Tp gw yakin yg kaya gini GA SAMPE SEPEREMPAT dari kita smua yg ikut SPMB.

Sebagian lagi mematok target pesimis dengan "ah yg penting bisa masuk PTN deh",maka ia memilih jurusan yg diperkirakan peminatnya tidak banyak dengan harapan pesaing akan lebih sedikit,meski ia sendiri ga tahu sama sekali soal jurusan yg dipilihnya itu.

Sebagian lagi memilih kuliah di PTN yg dekat dengan tempat tinggalnya,meski ia tahu jurusan yg diinginkannya tidak tersedia di PTN tersebut.

Sebagian lagi kuliah karena "ah temen-temen gw pada kuliah masa gw kagak" atau "ya emang udah gitu jalannya : sekolah,kuliah,kerja,kawin,punya anak,tua,mati",tanpa sama sekali punya cita-cita buat dirinya sendiri.

Sebagian yg lain benar-benar bingung dan ga punya bayangan apa-apa soal dimana dia ingin kuliah,akhirnya ia pun menyerahkan keputusan pada orang lain semisal orang tua,saudara,sahabat atopun pacar.

Nah dari 3 paragraf terakir yg mewakili 3 kasus berbeda kita bisa simpulkan satu benang merah,benang merah berupa pikiran bahwa "pokoknya kuliah..."

Benarkah kita harus kuliah??

Sebelum kita milih jurusan apapun di PTN manapun pastikan kita tahu kenapa kita harus kuliah,benarkah kmu emang pingin kuliah?

Kuliah memang penting,tapi jelas bukan satu-satunya jalan untuk sukses,banyak kok orang sukses yg kuliahnya ga sukses (DO/alias ga selesai) ato ga kuliah sama sekali.Bill Gates,Thomas Alva Edison,Wright bersaudara,KH Agus Salim adalah beberapa nama yg bisa disodorkan.

Aku nganjurin supaya ga kuliah??

Bukan gitu,kita smua tahu klo kuliah butuh biaya,tenaga,pikiran yg ga sedikit.Yg mungkin krn kuliah itu biaya,tenaga dan pikiran tersebut susah digunakan untuk yg lain lagi,alias kita kudu total di kuliah.Sayang kan kalo biaya,tenaga,pikiran itu akhirnya terbuang percuma karena kita ga sungguh-sungguh lantaran kita ternyata ga cocok ma bidang studi yg kita pilih-lah,ato ternyata ga setuju sama metode pendidikan formal di universitas/PTN yg bersangkutan.

Kalau kamu blom merasa pengen kuliah,ya udah jangan kuliah dulu.Gunakan waktumu untuk menggali habis-habisan jatidirimu.

Loh kok??ya udah lewatkan dulu SPMB/penerimaan mahasiswa baru tahun ini,ikut tahun depannya.Tapi jangan biarkan waktu 1 tahun in berlalu gitu aja,gunakan bener-bener untuk menemukan apa sebenarnya maumu,apa sebenarnya yg kamu suka.Isi misalnya dengan bekerja apa saja,asal halal,lupakan rasa gengsi.Atau terjunlah ke kegiatan-kegiatan sosial.Atau simply diem dirumah.During the time,percaya deh,kmu akan mulai merasakan 'panggilan-panggilan' didalam hatimu,apa yg bener2 pengen kamu lakukan dan dimana kmu pengen lakukan itu.Buat yg milih diam dirumah : Kejenuhan akibat berdiam diri atau rasa malu yg mulai muncul akibat berdiam diri dirumah; atau buat yg milih sibuk : semangat yg muncul dari melakukan kegiatan-kegiatan akan mengkristal dan menjadi dorongan kuat untuk segera melakukan sesuatu,nah BINGO!!u've got what it takes,kamu dapet 'kunci ajaib'nya.

Jadi ketika penerimaan mahasiswa tahun berikutnya datang,kalau kamu akhirnya memang pengen kuliah,maka insyaAlloh semangat buat kuliah kuat.Yg akhirnya milih ga kuliah,kamu akhirnya melakukan sesuatu dengan yakin bukan karena rasa malu.

Jadi buat yg mau mulai kuliah tahun ini, mari kita bertanya pada diri sendiri :

EMANG GUA PERLU KULIAH???

Oke,selamat berjuang,banzai,ganbatte,chaiyoo!!!
No pain no gain
Alloh be with us all

Sunday, 17 June 2007

HP Mengganggu Pesawat??


Selama ini bila akan menggunakan transportasi udara kita para pengguna hp selalu diharuskan untuk menonaktifkan atau memakai Flight Mode saat mulai memasuki pesawat.

Mengapa?awak pesawat sering menjelaskan bahwa sinya RF telepon seluler dapat mengganggu frekuensi radio komunikasi maupun navigasi pesawat.

Tapi benarkah memang demikian?sudahkah pernah terjadi kecelakaan yg disebabkan oleh gangguan frekuensi radio psawat oleh telepon seluler atau sejenisnya??

Dalam salah satu episode Mythbuster di Discovery Channel pernyataan ini diuji kebenarannya.Sbg informasi,Mythbuster berarti penghancur mitos (myth=mitos ;buster=penghancur/pembasmi),adalah acara dimana mitos2 yg berlaku di masyarakat (barat) diuji kebenarannya secara ilmiah,acara ini dibawakan dengan gaya kocak oleh dua orang ahli spesial efek Hollywood. Dlm episode tersebut diuji apakah sinyal HP mengganggu sinyal radio pesawat terbang.

Di pesawat terbang ada 3 macam peralatan penting yg menggunakan radio. Pertama,radar,alat ini untuk mendeteksi keberadaaan benda2 disekeliling pesawat.Kedua,radio komunikasi.Ketiga,Radio Direction Finder (RDF) atau disebut juga radio kompas,yg berfungsi menemukan arah berdasarkan lokasi pemancar sinyal radio di darat (bandara).

Nah di Mythbuster awalnya sinyal HP diujikan pada peralatan2 radio yg terdapat di laboratorium (skala lab),disini diketahui bahwa sinyal yg menimbulkan gangguan adalah frekuensi sekitar 800-900 MHz.

Lalu karena dirasa belum cukup menyerupai kondisi lapangan,uji tersebut dilanjutkan pada sebuah pesawat Hawker 864MPX milik sebuah maskapai penerbangan carter di sebuah lapangan terbang yg tdk disebutkan.Pesawat ini saat itu sedang bersiap untuk tinggal landas,uji dilakukan pada saat tersebut.Mengapa tidak pada saat pesawat terbang??karena peraturan penerbangan di Amerika Serikat melarangnya dengan ketat.

Maka uji pun dilakukan,mesin pesawat dinyalakan berikut semua peralatan komunikasi dan navigasinya,semua macam HP diujikan,GSM,CDMA maupun HP satelit,hasilnya??

Nyaris tidak ada interferensi yg dihasilkan.

Artinya kalau pada saat pesawat tersebut terbang sekalipun kita menyalakan dan menggunakan HP untuk berkomunikasi,secara teori,pesawat tersebut tidak akan mengalami gangguan komunikasi maupun nagvigasi.

Apa sebab?kenapa beda dengan hasil uji Lab??Karena ternyata pesawat tersebut maupun kebanyakan pesawat komersial lainnya telah dilakukan isolasi sebaik mungkin sedemikian rupa terhadap semua kabel maupun elemen-elemen elektriknya sehingga gangguan gelombang elektromagnetik dari luar dapat diminimalisir.

Lalu mengapa ada larangan seperti itu??ada dua versi pendapat soal ini=).

Pertama,teori konspirasi,airline-airline seluruh dunia bersepakat untuk menolak penggunaan ponsel diatas pesawat agar layanan telepon pesawat (onboard telephone)mereka,yg tentu saja tarifnya jauh lebih mahal dari ponsel itu,tetap laku. Hehe,maaf para pemilik maskapai=),jangan berhenti membaca, lanjutkan ke versi kedua.

Kedua,badan-badan otoritas penerbangan dunia seperti FAA (AS),CAA(Inggris),EAA(eropa) menyadari diatas kertas frekuensi HP tetap berpotensi mengganggu frekuensi radio pesawat,seperti hasil uji Lab diatas,sehingga mereka mengantisipasi hal ini dengan jauh-jauh hari mengeluarkan larangan penggunaan Ponsel diatas pesawat.Tiap tahun ratusan model Ponsel dikeluarkan oleh produsen,tentu saja salah satunya bisa saja menimbulkan frekuensi yg dapat mengganggu penerbangan.

Jadi bagaimana sikap kita??Sebagai warga negara dan warga dunia yg baik tentu harusnya kita memilih yg kedua bukan?=).Tapi semua berpulang pada anda...

Salam

The Chosen One


Blog ini bisa disebut sbg kompilasi tulisan2ku, jadi jangan heran bila beberapa tulisan tampak seperti keluar dari gaya normalku. Termasuk tulisan berikut ini.

Tulisan ini kutampilkan di bullboard-nya friendster,yg tahu sdr lah,kebanyakan konsumennya ya anak2 muda seumuranku ato lebih muda lagi,jd ya kupilih bahasa2 yg gaul dan ngepop supaya pesan yg kumau bisa nyampe(amin Insya Alloh)

The Chosen One


"Jangan ngayal deh...", "kamu tuh
siapa,pake ngerasa kaya gitu?!!",ato
"gila loe"

The Chosen One adalah kamu...!!!,kenapa
enggak??=),

Aku terinspirasi ma kata-kata di Film
Matrix waktu si Neo nanya tentang
prophecy (ramalan) nasibnya ke Oracle.

The One atau The Chosen One,di Matrix
digambarkan sebagai sosok yg ditunggu-
tunggu sebagai pemecah kebuntuan
terhadap masalah yg dihadapi. The
Chosen One adalah manusia istimewa
karena ia memiliki atribut-atribut
diatas rata-rata manusia biasa, dalam
hal kepemimpinan, kebaikan hati,
kemuliaan akhlak, kegigihan daya juang-
nya.

Si Oracle awalnya bilang "no ur not the
one...",tidak hanya Neo,Morpheus
(Lawrence Fishburne) yg ikut nganter
dia ke tempatnya si Oracle juga kecewa
denger ramalan itu.

Tapi apa yg terjadi kemudian...??Si Neo
lupa dia udh diramal sebagai bukan The
Chosen One/The One, tapi ketika keadaan
memaksanya dia pun BERBUAT sebagaimana
seorang The One seharusnya,dan di akhir
durasi,Oracle bilang "takdirmu itu
sesuai dengan yg apa kamu percayai..."

Nah jadi The Chosen One atau orang-
orang pilihan bukan karena takdir tapi
lebih karena kita mau percaya ato gak.

Kalo aku gmn??jujur aja aku percaya
banget kalo aku ini emang termasuk
orang2 terpilih/The Chosen One.Dimulai
sejak aku belum mengenal agamaku
(Islam),mungkin kmu bakal bilang "wah
sombong banget kamu...?!!",tunggu
dulu...

Percaya sebagai orang2 terpilih tidak
membuat kita merasa memiliki hak
istimewa dan di-istimewa-kan,sebaliknya
justru keyakinan sbg orang2 terpilih
menimbulkan kesadaran bahwa kita punya
kewajiban istimewa, kesadaran yg
membuat kita selalu berkata pada diri
sendiri "kalo bukan gw yg berbuat
baik,trus siapa lagi...??"

Lagipula Alloh SWT sdh mengatakan
dengan jelas "kamu adalah orang-
orang(ummat) terbaik yg pernah
dilahirkan untuk manusia,yg menyeru
pada kebajikan dan mencegah dari
keburukan (kemungkaran),dan kamu
beriman pada Alloh" (Ali Imran : 110).
Sudah jelas,ayat ini menyebutkan kalo
kamu punya kesadaran untuk beriman
padaNya dan menjalankan tugas2 yg
disebutkan(menyeru pada kebaikan
mencegah dari keburukan),siapapun kamu,

KAMU ADALAH THE CHOSEN ONE (MANUSIA
ISTIMEWA),yg bahkan dihargai Sang Maha
Pencipta sebagai "yg terbaik yg pernah
dilahirkan untuk manusia"

Jd sekali lagi my bro n sist,U Are The
Chosen One,Be The Chosen
One!!!yeaahhh...

Alloh Almighty...

Gangs Of Indonesia, The Movie

Gangs Of Indonesia, The Movie

Saya terinspirasi oleh film GangsOf New York karya sutradara Martin Scorsese yang dibintangi Leonardo Di Caprio, film ini menceritakan kondisi kota New York,amerika Serikat pada masa perang saudara tahun 1851-1855. Kota yang sekarang jadi salah satu barometer perekonomiandunia itu bukanlah berawal dari sebuah kota ideal melainkan hanya sebuah perkampungan yang terpecah menjadi komunitas-komunitas kesukuan dan etnis, hampir tiap hari terjadi pertarungan antar geng bahkan politik kota pun jalannya ditentukan oleh pengaruh pentolan-pentolan geng ke dalam kelompok elit politik, pendek kata (dan sedikit mensimplifikasi) mirip dengan kondisi "kota" Indonesia saat ini. Tapi toh sekarang New York berdiri mentereng dengan segala atribut kebesarannya. Saya tidak melihat "kota" Indonesia tidak akan bisa seperti itu, mungkin inilah cobaan yang harus kita lalui untuk menjadi bangsa yang berwibawa. Maaf saya masih muda (25 tahun), bukan maksud saya menggurui bapak-ibu smua yang diceritakan di email diatas. Tapi setidaknya kita ambil hikmah dari semua ini,
  1. Dengan begini sektor kewirausahaan pun "terpaksa" maju dengan bermunculannya
    aneka macam usaha yg didirikan oleh orang-orang yg terkena PHK.
    Mindset orang-orang tua kita yang mengajarkan untuk sekolah
    sebaik-baiknya dan kemudian lulus dan bekerja di perusahaan yang mapan
    pun dipaksa mengalami redefinisi. Kurikulum di sekolah-sekolah kita pun
    diharuskan mengalami perombakan. Siapa tahu, dengan berjalannya waktu,
    equilibrium yang dirindukan itupun akhirnya datang juga : usaha-usaha
    baru yang bermunculan semakin membesar dan kemudian menyerap tenaga
    kerja, produk2nya mulai diekspor dan modal asing mulai masuk ke
    wirusaha-wirausaha tersebut.

  2. Muncul dan terlatihnya sikap kritis manusia Indonesia terutama manusia-manusia mudanya. Keadaan serba rimbawi sekarang ini memaksa kita untuk tidak lagi duduk berpangku tangan "nrimo ing pandum"(terima saja apapun yg kita dapatkan) seperti yang lalu-lalu, sikap yang sudah membuat kita "kecurian" aneka sumber daya alam yang justru disedot oleh kontraktor-kontraktor asing. Perilaku korup para penguasa sekarang sudah mulai berani kita telanjangi, cara melawan ketidakadilan sudah mulai jadi pembicaraan sehari-hari kita tanpa takut-takut.

  3. Kita mulai sadar akan perlunya merencanakan segala sesuatunya sejak awal.

Saya lugu?mungkin. Saya masih muda dan belum berpengalaman?sangat mungkin. Tapi mungkin inilah peran yg dibagi Tuhan untuk saya (dan orang-orang muda lain) untuk tetap membawa keluguan dan kekurang pengalaman tersebut kedalam sikap positif bernama optimisme.



Saya sendiri melenceng jauh dari latar belakang pendidikan teknik lingkungan saya dengan memutuskan menjalankan usaha warung kecil sejak pertengahan tahun lalu, setelah sebelumnya selama kuliah sudah merintis aneka usaha kecil-kecilan. Saya memang belum berhasil, tapi setidaknya saya tidak mau negatif menghadapi minimnya lowongan kerja diluar sana. Orang tua saya juga termasuk ilmuwan-ilmuwan yang dulu (sebelum krisis '97-'98) pernah berjaya dikirim-kirim ke luar negeri, namun kini harus mengakui keadaan memaksa mereka menjadi tidak lebih dari dosen biasa dengan penghasilan biasa-biasa pula.

Jadi, mari hadapi ini semua bersama...

Background News :

Oleh Dwi Bayu Radius

http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0704/28/Fokus/3487374.htm

========================

Penembakan VirginiaTech : INDUSTRI SENJATA AS = INDUSTRI ROKOK INDONESIA??

Ini adalah copy paste tanggapanku untuk berita tentang penembakan brutal di kampus Virginia Tech, Blacksburg, Virginia, USA. Berita ini diposting di Milis Forum-Pembaca-Kompas


INDUSTRI SENJATA AS = INDUSTRI ROKOK INDONESIA??

Saya coba mengambil angle yang berbeda, dengan menarik sisi yang sejenis dengan yang berlaku di negara kita.

Saya melihat pemberlakuan pelarangan atau pengontrolan ketat kepemilikansenjata api di USA sama seperti kampanye pemberlakuan larangan merokok di tempat-tempat umum di Indonesia. Sama-sama susah!. Karena di dua negara ini dua industri tersebut (senjata api dan rokok) menempati urutan-urutan pertama penyumbang pajak dan lapangan kerja terbesar bagi negara pantes aja kalau lobby-lobby mereka begitu kuat.

Lebih jauh lagi, di USA sejak jaman perang Vietnam telah banyak pengamat yang mencoba menelisik andil industri-industri senjata terhadap sikap USA dalam memandang konflik-konflik bersenjata di dunia. Film "JFK" besutan sutradara Oliver Stone dan dibintangi Kevin Costner sempat menimbulkan kontroversi ketika dirilis pada tahun 1991 karena alur ceritanya yang menafsirkan pembunuhan JFK pada tahun 1963 adalah hasil konspirasi antara Jendral-jendral hawkish yang ortodoks dengan pentolan-pentolan industri senjata dan direstui oleh Wakil Presiden yang juga dikenal hawkish Lyndon B. Johnson, untuk memuluskan rencana membawa konflik Vietnam jadi kancah perang terbuka. Siapa yang diuntungkan, selain para jendral yang tidak suka kebijakan JFK yang pro-perdamaian dan pro-nonproliferasi nuklir, juga tentu saja bos-bos pabrik persenjataan yang langsung menangguk kontrak puluhan juta dollar akibat kebijakan perang tersebut. Nah melihat sejarah tersebut tentu bukan sesuatu yang aneh bila saat ini begitu susah untuk melakukan kontrol kepemilikan senjata api apalagi pelarangan kepemilikan.

Nah sekarang mari kita telisik andil industri rokok dalam sulitnya penerapan dan kampanye kebijakan-kebijakan anti rokok. Disaat ajang Formula 1 dan MotoGP saja terancam kehilangan setengah dari sponsorship mereka akibat pelarangan pemasangan iklan rokok dan produk rokok di negara-negara tuan rumah GP, di Indonesia produk-produk rokok justru tampil mentereng menggaet acara-acara olahraga terbesar, acara-acara yang seharusnya justru mengkampanyekan pentingnya kesehatan dan betapa kesehatan sangat berlawanan dengan rokok=). Dapat pula kita telisik beberapa grup perusahaan rokok adalah jua pemilik saham di beberapa konglomerasi industri layanan kesehatan, apalagi dengan undang-undang anti trust anti monopoli usaha yang belum matang bahkan tidak bergigi sama sekali di negara kita, jadi bila jumlah penderita penyakit berkaitan dengan rokok meningkat, tentu kita tahu siapa yang akan menangguk keuntungan juga bukan?

Background News :


BLACKSBURG, VIRGINIA, SENIN - Seorang pria bersenjata secara

membabi-buta menembaki mahasiswa di Universitas Virginia, AS, Senin
(16/4) hingga menewaskan 32 orang. Terakhir, si penembak lalu menembak
dirinya sendiri hingga tewas. Insiden ini disebut sebagai kasus paling
mematikan dalam sejarah AS.

Sebagian besar korban tewas adalah mahasiswa yang akan mengikuti kuliah di satu ruangan di Virginia Tech. Sebelum melakukan aksinya, pria bersenjata itu menggunakan rantai untuk mengunci pintu. Hal ini dituturkan beberapa pejabat universitas dan juga pihak kepolisian.

Di samping 32 orang tewas, lima belas orang dilaporkan cedera, termasuk mereka yang ditembak dan beberapa mahasiswa cedera karena melompat dari jendela saat berupaya menyelamatkan diri.

Seorang saksi mata yang adalah mahasiswa universitas setempat menyebutkan, penembak adalah pria Asia, dengan tinggi sekitar 1,8 meter. Ia berjalan memasuki kelas bahasa Jerman dan menembak seorang mahasiswa serta dosen, sebelum secara membabi-buta menembaki hampir semua mahasiswa lain di ruang itu. "Saya bersembunyi di bawah meja dan ia praktis terus menembaki setiap orang di kelas tersebut," kata Derek O'Dell, yang menderita luka tembak di lengannya. "Barangkali ada 15 sampai 20 orang di kelas itu dan ia menembak 10 sampai 15 di antara mereka," sambungnya. Ia mengatakan pria bersenjata tersebut, yang memakai jaket kulit berwarna hitam dan topi, melepaskan beberapa tembakan dari senjatagenggam, mengisi-ulang dan menembak lagi. Pria itu meninggalkan ruangan tersebut, tapi belakangan kembali dan menembak pintu sebelum pergi lagi, kata O'Dell.

Kepala polisi kampus Virginia Tech, Wendell Flinchum, mengatakan orang bersenjata tersebut adalah seorang pria, tapi tak memberi perincian mengenai usia atau kewarganegaraannya dan juga jenis senjata yang digunakannya. Kemudian, meskipun ia tak bersedia mengkonfirmasi bahwa hanya ada seorang pria bersenjata, Flinchum mengatakan polisi tak mencari tersangka lain.

Satu rekaman video mengenai kekacauan itu oleh seorang mahasiswa berulangkali ditayangkan di jaringan televisi AS. Rekaman tersebut memperlihatkan orang-orang berlarian di kampus itu sementara lebih dari dua lusin tembakan dilepaskan. "Hari ini bangsa kita berduka bagi mereka yang telah kehilangan orang-orang yang mereka cintai di Virginia Tech," kata Presiden AS George W. Bush.

Sumber: reuters

Baurkan Praja IPDN Dengan Masyarakat

Ini adalah copy-paste dari balasan-ku untuk sebuah thread yang dikirimkan pada salah satu milis yang kuikuti



Baurkan Praja IPDN Dengan Masyarakat




Lain dari banyak rekans miliser sekalian yang menganjurkan untuk
membubarkan IPDN, bagi saya solusinya sebenarnya simpel saja :
hilangkan sistem asrama permanen.




Sistem asrama hanya diberlakukan untuk praja tahun pertama dan kedua
saja sebagai masa persiapan. Dengan dihilangkan-nya sistem asrama
permanen para praja diharuskan mencari sendiri
tempat tinggalnya,itu berarti para praja akan mau tidak mau akan
tinggal di rumah-rumah kos atau rumah saudara serta handaitaulan.
Dengan demikian praja dipaksa untuk bergaul langsung dengan masyarakat
sekitar, tidak menutup kemungkinan mereka akan satu kos dengan
mahasiswa-mahasiswa dari universitas/institusi pendidikan tinggi lain.
Pergaulan dengan masyarakat serta mahasiswa dari kampus lain akan
menghasilkan mekanisme kontrol sosial alami karena dengan sendirinya
akan terjadi interaksi dan saling membandingkan antara praja IPDN
dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain, begitu juga dengan
terjadinya interaksi langsung dengan masyarakat sekitar, Praja dipaksa
untuk bergaul juga dengan nilai-nilai sosial kemasyarakatan seperti
kepantasan, kesopanan, kasih sayang, kejujuran dan lain sebagainya.
Bergaul dengan masyarakat juga dapat menurunkan ketegangan dalam
mengikuti masa perkuliahan,adanya tokoh masyarakat/ulama yg dituakan
didekat mereka memungkinkan Praja meminta nasihat maupun sekedar
"curhat", pun pada jam-jam sesudah kuliah, Praja punya kesempatan untuk
aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti kemasjidan,karang
taruna,gereja dll.




Dengan sistem asrama non permanen,dan Praja tinggal di kos atau rumah
saudara berarti juga disiplin yang lebih longgar dapat berarti
ketgangan belajar yang lebih rendah, ketegangan belajar yang lebih
rendah dapat berarti stress menurun, stress menurun dapat berkorelasi
pada perilaku yang lebih tenang dan kecenderungan melakukan tindak
kekerasan juga berkurang.
Keseharian tugas para pamong juga nantinya lebih banyak berurusan denan
hal-hal administrasi sipil,dan sedikit sekali, jika tidak bisa
dikatakan tidak ada, berurusan dengan hal-hal seperti kamtibmas ataupun
hamnkam, jadi rasanya tidak perlu disiplin ditanamkan melalui sistem
asrama.




Lalu biayanya?bukankah karena biaya tinggal yang gratis itu yang
membuat pemuda-pemuda dari seluruh Nusantara tetap berminat belajar di
STPDN?IPDN??

Tenang,ini bisa disiasati dengan memberikan jatah bulanan untuk
membayar uang kos maupun makan. Ini juga berarti biaya untuk mengikuti
perkuliahan di IPDN meningkat menjadi seperti biaya mengikuti
pendidikan di institusi-institusi pendidikan tinggi lain. Tapi toh
mungkin memang sudah saatnya kita mengurangi jumlah Praja di IPDN,
seiring dengan semakin dipertanyakannya efektifitas dan relefansi IPDN
sebagai lembaga pendidikan untuk menyiapkan pelaksana-pelaksana
(pamong) pemerintahan dalam negeri. Seperti kata Prof Sarlito Wirawan
Sarwono, Psikolog kawakan asal UI, bahwa sebenarnya tidak perlu harus
lulusan dari IPDN untuk bisa mengisi pos-pos pemerintahan dalam negeri
seperti camat. Dan toh sudah banyak perguruan tinggi di Indonesia yang
memiliki Fakultas/jurusan Administrasi negara,lulusan-lulusan mereka
juga terbukti cukup berkualitas, terukti dengan banyaknya pos-pos di
pemerintahan kota/provinsi yang ternyata diisi oleh lulusan
perguruan-perguruan tinggi duluar IPDN,teman-teman satu angkatan
penulis saat kuliah juga banyak yang menjadi PNS di lingkungan Pemkot
maupun Pemprov.




Nagabonar Jadi 2, My Review

Sutradara : Dedy Mizwar
Pemeran : Dedy Mizwar,Tora Sudiro,Wulan Guritno,Lukman Sardi,Uli Herdinansyah,Mike Muliardo,DArius Sinathrya,Indra Birowo,dll

Beda kemasan tapi rasanya sama saja.


Mungkin itu yang akan kita rasakan saat menyaksikan karya-karya sinematografi Dedy Mizwar (film Kiamat Sudah Dekat, Ketika..., sinetron Kiamat Sudah Dekat). Selalu berupa pesan-pesan moral yang di'tabrak'kan dengan kejadian sehari-hari hidup masa kini seperti adegan ketika sang Protagonis Nagabonar senior mempertanyakan kenapa bajaj dilarang lewat didepan istana negara,"kalo belanda yang melarang bajaj lewat aku mengerti lah (dengan logat batak yg kental),tapi ini kan sudah merdeka?".Atau ketika ia (Nagabonar sr) memprotes pose patung Jendral Sudirman yang terus menerus menghormat meski tak jelas kepada siapa sang Jendral menghormat sambil bergelantungan pada seutas tali yg menjuntai dari lengan sang Jendral,persis dengan adegan-adegan ketika Pak Haji memarahi Saprol dan Kipli di serial KSD.


Cerita berkembang seputar hubungan Nagabonar (Dedy Mizwar), pencopet kondang yang kemudian diangkat jadi jendral semasa perang kemerdekaan dan anak laki-lakinya, Bonaga (Tora sudiro), pria tampan yang lulusan S-2 dari Inggris serta berprofesi sebagai pengusaha properti. Diceritakan bagaimana suatu ketika sekelompok investor asal Jepang, yang tertarik menjadikan lahan perkebunan kelapa sawit milik Nagabonar yang sudah tidak produktif ke sebuah resort, menghubungi Bonaga dan menawarkan kontrak kerjasama. Masalahnya, di tengah perkebunan tersebut bersemayam jasad 3 orang yg paling dicintai ayahnya,yaitu Kirana (Ibunya,dulu diperankan Nurul Arifin),Maknya, dan sahabat ayahnya si Bujang. Konflik-pun berkembang antara kepentingan bisnis sang anak, yang mewakili kepentingan masa kini dengan kenangan sang ayah, yang mewakili nilai-nilai masa lalu.Dibumbui pula oleh kisah romantis menggelitik antara Bonaga dengan asistennya Monita (Wulan Guritno),yang memepertanyakan apa alasan wanita masa kini untuk mencintai seorang pria.


Mungkin mereka yang sama sekali belum pernah nonton Nagabonar Original (1987) atau belum pernah melihat karya-karya Dedy Mizwar lainnya bisa lebih menikmati film ini. Baiklah anggaplah film ini bukan Karya Dedy Mizwar,dan anggap film ini bukan merupakan sekuel dari film apapun maka kita akan menemukan drama komedi satirik (sindiran) yang cukup menggelitik dan berasa 'beda' ditengah banyaknya film-film nasional bertema horor ato cinta remaja. Sayang ide awal cerita yang sebenarnya sudah sangat bertenaga tidak dijabarkan dalam skenario yang layak,ribuan pesan tampak ingin diberondongkan sekaligus dan dijejalkan kedalam durasi film yang cuma 2 jam lebih sedikit, tiap pesan jadi terasa dangkal,begitu dipaksakannya sehingga kadang saya sulit menangkap bahwa adegan-adegan konyol yg ada memang dimaksudkan sebagai satire (sindiran),karena ceritanya jadi serasa 'patah'(teman saya :"lah ini hubungannya ama yang tadi apa ya?").


Pada akhirnya,film ini menggugah kita untuk kembali mempertanyakan apa itu arti 'modern' atau 'merdeka' atau 'makmur',tampaknya memang inilah efek 'tabrakan-tabrakan' yang diharapkan oleh DM,dijaman dimana segala sesuatu yang dikatakan 'modern' sering kita telan mentah-mentah.


Rating : *** dari *****
Kesimpulan : recommended,mending nonton bareng teman

Innalillahi...Chrisye

Innalillah wa innailaihi rajiun
Telah berpulang salah satu musisi
terbaik tanah air.Oke,mungkin beliau
bukanlah ustadz atau ulama,tapi jalan
hidupnya sungguh menunjukkan pribadi
mawas diri, pribadi yg belajar dari
pengalaman, yg bertambahnya usia
membawanya kian mendekat pada sang Rabb.

Terungkap juga dari wawancara dengan
Erwin Gutawa, teman dekat Chrisye yg
juga slh satu musisi terbaik Indonesia,
bahwa cita-cita Chrisye, 2 tahun lalu
sesaat sebelum stroke menyerangnya,
adalah membuat album Shalawat
bersamanya. Subhanalloh,Alloh maha tahu
bagaimana akhir tiap-tiap hambanya,tapi
smoga almarhum Chrisye berakhir di
tempat terbaik disisiNya.

Teringat lagu favorit,yg sering
kunyanyikan kalau sedang menyusuri
sisi-sisi bukit antara
Malang-Batu,sambil menikmati pemandangan
atau kalau lagi bergadang sendirian
malam-malam ngerjain
tugas2...pelan-pelan terucap...

Subhanalloh...Allohuakbar...alhamdulillah...


Damai Bersamamu - Chrisye

Aku termenung dibawah mentari
Diantara megahnya alam ini
menikmati indahnya kasihmu
Kurasakan damainya hatiku

Sabdamu bagai air yg mengalir
Basahi panas terik dihatiku
Menerangi semua jalanku
Kurasakan tentramnya hatiku

Jangan biarkan damai ini pergi
Jangan biarkan semuanya berlalu
Hanya padaMu Tuhan tempatku berteduh
dari semua kepalsuan dunia

Bilaku jauh dari dirimu
Akan kutempuh semua perjalanan
Agar selalu ada dekatmu
Biarku rasakan lembutnya kasihmu

Repeat *



Bilaku jauh dari dirimu
Akan kutempuh semua perjalanan
Hanya padaMu Tuhan tempatku berteduh
dari semua kepalsuan dunia
Hanya padaMu Tuhan tempatku berteduh
dari semua kepalsuan dunia
kepalsuan dunia

Mas dan Mbak Aktivis,Tetangga-mu tuh...

Oke,sebelumnya siap-siap aje
ya,Tunjung bakalan rada serius kali
ini.Posting ini adalah kopi paste
balasan saya pada seorang aktivis yang
tergabung di friendster.
Bismillah,Here we go...



Baik,saya minta anda jujur soal
bagaimana hubungan anda dengan
tetangga non-mahasiwa anda.Meski
sebenarnya saya lebih tepat untuk
meminta testimonial dari tetangga-
tetangga anda (mahasiswa dan non
mahasiswa) tentang bagaimana hubungan
anda dengan mereka (kalau anda cukup
terbuka/berani untuk menerima masukan
mereka).



FYI,sejak awal masuk SMA hingga
sekarang,alhamdulillah aneka
organisasi sekolah dan kampus dengan
berbagai latar belakang yang bernuansa
ke-Islam-an maupun yang umum telah
saya rasakan. Beragam firqah juga
sudah pernah saya pelajari.

Saya sungguh mencintai aktivitas2
ini,namun sayang satu hal yang saya
lihat dari saudara2 saya sesama
aktivis adalah seolah merasa bahwa
aktivitas mereka paling benar,sehingga
kritik yang masuk tidak menjadi
pelajaran tapi justru ditanggapi
dengan apriori dan zhann.Ungkapan yang
biasa terdengar setiap ada yang
memberikan masukan maupun kritik
adalah "perjuangan kita selalu akan
ada yang menentang" atau "Banyak yang
takut akan kebangkitan Islam".

Lalu pertanyaannya : siapa yang anda
anggap boleh/berhak/layak mengkritik
dan memberi masukan pada anda dan
jamaah?apakah hanya rekan-rekan satu
firqah anda?ataukah hanya ustadz-
ustadz dan kakak pembina satu
halaqah/tatsqif anda?

Satu hal yang perlu kita sadari
adalah,orang baik dan benar itu
tersebar ke seluruh penjuru masyarakat
bukan hanya didalam
firqah/jamaah/partai.Apakah yang tidak
aktif di jamaah/firqah itu pasti tidak
Lillahita'ala?apakah orang-orang tua
yang duduk-duduk di pinggir jalan itu
pastilah tidak sesuai dengan syariat?



Itulah mengapa saya perlu menyampaikan
sesuatu yang simpel seperti kebaikan
pada tetangga seperti yang tempo hari
saya tanyakan.Karena kita sering
berprasangka bahwa setiap orang yang
mengkritik kita pastilah karena tidak
setuju pada apa yang kita bawa.Sering
kita luput bahwa sebenarnya pesan-
pesan dakwah yang kita sampaikan tidak
bisa diterima oleh masyarakat bukan
karena tidak setuju dengan pesan itu
sendiri,tapi lebih karena sikap
personal kita yang tidak baik.



Silahkan berpikir mengnai hal-hal
besar,tapi saya memahami Islam sebagai
sistem yang syumul,yang artinya tidak
hanya kehidupan publik atau negara
saja yang diatur tapi Islam juga
dengan indahnya mengatur soal hubungan
interpersonal.Apa artinya atau
mungkinkah mewujudkan masyarakat dan
negara yang sesuai syariat bila sikap
personal kita seperti pada orang tua
atau tetangga tidak sesuai syariah?
Dalam Islam selalu ditekankan untuk
meraih berkah dalam setiap langkah
kita,tidak ada satu bagian Al Qur'an
dan sunnah yang lebih penting dari
bagian yang lainnya. Memuliakan
tetangga tidak pernah kalah penting
dengan kampanye syariat Islam.Tetangga
kita yang tidak suka pada kita
bukanlah sebuah masalah yang tidak
membutuhkan muhasabah.





Inginkah anda beraktivitas dalam
lembaga-lembaga ke-Islam-an anda benar-
benar berdasarkan niat yang ikhlas
karena Alloh SWT??atau jangan-jangan
aktivitas anda dalam lembaga tersebut
hanya untuk menutupi frustrasi anda
karena kesulitan (personal anda) ber-
sosialisasi dengan teman dan
tetangga??

Babel Movie Review

assalamualaikum Tika...

Eh udh nonton Babel?Pasti udah ya,aku lupa klo Bandung tuh sama jawal rilis movienya kaya Jkt,betapa begonya diriku...=)

Here's my take on that movie...

Ga tahu knapa beberapa temenku bilang susah nangkep maksud ni film,but i got totally grabbed from the first minute...!FYI,aku nonton tuh film sorangan wae,temen2ku ga ada yg bisa ato ga ada yg mau ("film apaan sih,ga seru ah"),di suatu senin (pahe) yang dingin dan gerimis di Bioskop Galaxy Mall Surabaya yang besar dan cuma terisi gak sampe seperempatnya,suasana yang 'kondusif' buat film2 seserius Babel.Mungkin terutama karena akting pemain2nya di scene pembuka pas si hassan abdullah jual senapannya yang sangat prima,adegannya dan latar pemandangannya kuat banget.

Babel,dari wikipedia aku tahu klo ia adalah nama sebuah menara yang dibangun Karun dengan maksud menandingi kekuasaan Tuhan dan kemudian ia dihukum dengan menjadikan manusia terpecah kedalam berbagai kelompok bahasa dan dialek. Jadi titik sesaat sebelum manusia terpecah adalah Menara Babel itu.

Empat etnis dengan bahasa dan budaya yang berbeda ditampilkan,hispanic (si Gael Bernal,Andrea Barraza dll),arab (hassan abdullah dkk),jepang(rinko kikuchi dkk),negara2 berbahasa inggris (brad pitt dkk),setelah konflik yang membawa alur hidup mereka saling bersilangan,akhirnya pun tunduk pada 'bahasa ajaib' nan universal bernama harapan,ketakutan,ego,kasih sayang dan cinta,tunduk pada 'Babel'.Betapa seringnya segala tindakan bodoh di dunia kita ini berasal dari ketidak mampuan ato ketidakmauan kita untuk mendengar 'Babel-babel' di sekitar kita.

Yang bikin pengalaman menonton malam itu semakin berkesan ialah ada penonton suami istri etnis tionghoa (communicator di tangan,celana pendek,tas kresek penuh snack) yang 'nekat' bawa anak2nya yg masih kecil2 masuk ke cineplex,imagine that...Durasi film 3 jam,miskin adegan tembak2an,gedung nyaris kosong miskin kejadian istimewa terang saja anak2 itu ga bertahan lama dalam kediamannya,segeralah mereka merengek-rengek minta keluar,bikin keributan2 kecil dlsb =).Aku dan penonton lain yang sempat kudengar gumamannya pun menyuarakan satu nada inti yang seragam: "siapa suruh sih ngajak anak2 kecil nonton film ginian..?!?".

Sejurus kemudian, sambil merasuki pesan 'babel' seiring berjalannya durasi film,aku jd ketawa sendiri menyadari betapa membuminya pesan film ini,pertanyaan2 seperti "ngapain sih bawa anak kecil gitu kesini?","kan dia kaya,pasti punya pembantu ato baby sitter di rumah,titipin aja 'napa?" dst2 adalah 'babel' dari kami para penonton yang mungkin luput didengar si suami-istri itu,sementara disisi suami-istri tersebut "gw sibuk,sementara gw pengen nonton ni film sekaligus meluangkan bareng anak2 gw" atau "wah mereka udah dirumah seharian ma baby sitter,gw ga mau anak gw jd anak baby sitter" adalah 'babel' yg mungkin luput dari 'telinga' kami para penonton.Dan "aduuh papa-mama ngapain sih ngajakin aku ke tempat beginian,udah gelap dingin lagi..." mungkin adalah 'babel' si anak yang tidak sempat tertangkap oleh kedua orang tuanya=).

Malam itu aku pulang sambil tercenung dan tersenyum,sambil mengingat soal temen (ce) ku, seorang dokter yg perangainya misterius,yg sedianya menemani aku nonton malam itu (dia yg ngajak duluan)dan tiba2 hilang kontak selama 7 hari full,cuma satu kalimat yg terlintas...

If you want to be understood,listen...

=)take care

wassalam

Sate Kul / Kreco,Sebuah Nostalgia

Bagi yang punya kenangan dengan makanan satu ini please baca dan komentari ya...

Hehe,beberapa hari yg lalu aku mencoba mengganjal laparku di suatu siang dengan mencegat penjual Lontong Balap yang lewat di depan rumahku.

(For those not familiar with,Lontong Balap adalah makanan khas Surabaya (dan sekitarnya,karena setahuku Sidoarjo,Pasuruan,Mojokerto,Bahkan Gresik juga ikut mengklaim-nya sebagai makanan khas daerah masing2) yang berupa kombinasi lontong,kecambah/taoge,tahu goreng dan lentho (aduh bahasa indonesianya apa ya??) direndam dalam kuah berbumbu bawang putih,garam,bawang merah,daun bawang dan kecap ditambah taburan bawang goreng dan sambal petis jadilah ia main course Lontong Balap)

Untuk diketahui Lontong Balap ini biasa disantap bersama sate kerang, itu sudah biasa, sebagian besar dari kita orang indonesia pasti sudah pernah mencicipinya, namun satu hal yang tidak biasa, dan inilah yang menjadi bahasan kita adalah Lontong Balap yang disantap denga SATE KRECO atau biasa juga disebut dengan Kul. Dan sayang sekali bapak penjual menjawab "wah sepurane mas,sate kreco-ne gak onok,angel golekane saiki..." (wah maaf mas,sate kreconya tidak ada,sekrang susah mencarinya)."yaa" begitu sesal saya dalam hati,pikiran stress saya pun melayang sambil tersenyum2 betapa Sate Kul/Kreco dan kelangka-annya itu mewakili cerita2 menarik, crita2 indah tentang masa lalu penulis, cerita2 getir tentang nasib alam lingkungan di kota kelahiranku kota Surabaya yang sebenarnya ingin kusayangi ini. Oke begini ceritanya...

Oke ini sedikit dasar teori ala skripsi yg berhasil penulis kumpulkan soal kreco. Kul/Kreco (Vivipara javanica) adalah sejenis moluska bercangkang (gastropoda) semacam bekicot yang hidup di rawa2 air tawar.

Masih kuingat kira2 17 tahun yang lalu, kegiatan mencari kreco/kul adalah kegiatan pengisi liburan yang sungguh menyenangkan. Hanya 400 meter dari gang rumah kami terhampar rawa2 dengan ilalang setinggi kira2 1,5 m dan kedalaman air sepinggang kami waktu itu (jd kira2 50 cm).Berkostum celana pendek terjelek (karena pasti akan berlepot basah dan penuh lumpur), kaus oblong dan kadang,topi, bersenjata kaleng kosong bekas biskuit. Berkah Alloh lewat alam lingkungan sungguh terasa sangat berlimpah ketika itu, mencari kreco/kul tidak terlalu sulit kita tinggal meraba2 ke dasar rawa dan masukkan ke dalam kaleng, 3-4 jam, bisa 6-10 kaleng biskuit wafer lebaran terisi penuh. Pulang kami kerumah dengan peluh bersimbah namun ceria tidak terkira,kreco dicuci bersih dibwah air keran atau air sumur lalu dibawa ke rumah Pak Sochibbul yang hobi masak (di kemudian hari beliau mendirikan usah katering) dan punya panci raksasa (bagi tubuh anak SD,waktu itu memang terlihat seperti sebesar danau =)),kreco pun direbus dengan jahe,bawang putih, bawang merah dan garam, satu-dua jam kemudian arpma kreco sudah tercium menggiurkan. Piring2 kecil pun disiapkan botol2 saos tomat dan sambal dikeluarkan,tusuk gigi dionggokkan,dan kami semua, seluruh tetangga warga gang (entah apa nama gang kami itu) turut larut menikmati kelezatan kreco. Saus tomat dan sambal dituang ke piring2 kecil,tusuk gigi dicungkilkan ke rongga cangkang kreco dan dagingnya-pun terkuak keluar,cocol ke sau tomat/sambal santap segera,nikmaat...tidak hanya kelezatan kreco yang terasa, kebersamaan dan kasih sayang juga.

Kini rawa 400 meter dari gang kami itu sudah berganti gedung perumahan yang bersembulan di sana-sini seperti jerawat di pipi remaja yang malas mencuci mukanya,alias banyak sekali =). Kreco pun seperti kata bapak penjual Lontong Balap diatas,jadi makhluk langka. Kisah yang sama dialami oleh makanan Semanggi Suroboyo yang terkenal sebagai judul lagu itu. Sama seperti kreco, semanggi jg tumbuhan liar yang tumbuh begitu saja di pinggiran rawa atau tempat2 teduh. Mungkin inilah sifat dasar kita yang hidup berkalang aneka karunia sumber daya alam di bumi nusantara, keenakan dan lupa diri. Langkah pembudidayaan tak pernah dilakukan secara berarti mebuat dua tanaman dan hewan yang pernah jadi bagian hidup masyarakat Surabaya pun kini nyaris punah. Mungkin juga tercermin dari betapa banjir sudah menjadi fenomena rutin tahunan, mewakili semakin habisnya rawa-rawa dan badan2 air darat yang dulu mengisi 30 % wilayah Surabaya,yang krusial sebagai lahan resapan air hujan,mekanisme ekosistem yang kini tercekik dan terpotong. Hmm sebuah perenungan buat kita.

Dan kalau aku menerawang sambil mengutip kalimat romantis para novelis tentang tokoh protagonis yang mengakhiri petualangannya dengan duduk di atas bukit sambil memandang matahari senja di ufuk barat sambil menghela napas panjang dan berujar pada diri sendiri "hmm,akankah anak cucuku bisa menikmati semua keindahan ini...?". Sungguh hal2 se-sepele seperti sate kreco dan semanggi suroboyo mewakili cerita2 tentang keindahan karunia Ilahi berupa keindahan alam serta kasih sayang yang pernah begitu lekat dalam warna hidup kita,warna hidup warga kota Surabaya, atau kota2 industri alinnya di negara kita ini.

Mari sodaraku semuanya,selamatkan,setidaknya sisakan agar kita, dan anak kita tahu bahwa kita semua berakar dari keindahan,dan pada keindahan itulah seharusnya kita kan menjadi...

Maka nikmat TuhanMu yang manakah yang kamu dustakan... (potongan ayat2 QS Ar Rahman)

Fabiayyi alaa i'Rabbikuma tukadzibaan...

Maka nikmat TuhanMu yang manakah yang kamu dustakan...

Ayah,Keras Sifatmu,Kekagumanku

Ayahku,berusia 61 tahun,berperawakan sedang,berkulit kuning,berambut ombak,berkacamata minus 3. Perangainya sungguh keras sebagaimana juga perangai kakek dan saudara-saudara ayah dan,kata begitu banyak orang,begitu pula aku.Pendidikannya tinggi,setinggi daya ingatnya,meski tak diikuti kemampuannya menahan amarah.

Tak terhitung lagi oleh catatan ingatanku betapa dua laki-laki,aku dan ayah,bentrok dengan aneka intensitas,mulai sekedar adu argumen,silat lidah,hingga nyaris adu fisik. Bukan salahku kalau terlahir dengan IQ semi jenius,aku hampir selalu menandingi,dalam beberapa hal bahkan sering mampu melebihi kecepatan berpikir ayah,yang membuatku,tanpa menyengaja,merasa mampu menemukan kebenaran2ku dan idealisme2ku sendiri,tanpa bantuan ayah.

Masih jelas dalam ingatanku betapa beberapa tahun yang lalu hanya Idul Fitri tahun berikutnya yang mampu memutus puasa bicara yang kumulai pada ramadhan,tahun sebelumnya.Protes,atas sikap keras ayah pada ibu,kakak2ku dan juga aku.Sikap keras,yang sempat membuat kami semua kehilangan arah dan terjatuh dalam hedonisme dan materialisme.

Kini,beberapa tahun kemudian,sungguh sulit kubayangkan dunia berjalan tanpa ayah.Sifat keras yang dibawanya kerumah,dan kami semua tolak,sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh rekan2 sejawatnya,murid2 PPDS binaannya,atasan2nya,anak2 buahnya,staf2nya dalam profesi yang berlumuran daki2 kotornyanya perilaku manusia. Dalam posisinya,kalau mau,ayah bisa membawa uang berlimpah,cukup untuk membuat kami merasakan kemewahan ala pejabat dan pembesar negara lainnya,tapi tidak dengan ayahku...harga dirinya terlalu tinggi bahkan untuk sekedar menerima 'ucapan tanda terimakasih' yang bagi rekan sejawatnya dianggap sebagai wajar.Kalau bukan karena ayah yang menjadi pimpro-nya,atas ijin Alloh tentunya,belum tentu pendirian sayap mewah dari rumahsakit terbesar di propinsiku bisa berdiri begitu cepat dan tanpa carut marut dana2 yang disunat sekenanya,di propinsi dimana pembangunan ruas jalan aspal sepanjang hanya beberapa ratus meter tidak akan bisa dilakukan tanpa ada 'upeti' dan sejenisnya.Meski ayah bukanlah orang yang terlalu melek ilmu2 diniyah,kecuali pada tahun2 terakhir ini,namun itulah zikir-mu pada sang khalik,itulah zikirmu pada dunia,itulah zikir pengabdian sebgaimana RAsul SAW ungkapkan tentang seorang muslim terbaik adalah muslim dengan manfaat paling besar bagi orang lain.

Lewat petak catatan dunia maya ini, kucurahkan resultante perasaanku-campur aduk emosi : marah atas kerasnya sifatmu,sedih karena ketidak sabaranmu pada istrimu (ibu),kekesalan pada pendeknya sumbu kesabaranku,yang mungkin tak akan pernah sanggup kuungkap di dunia nyata. Resultante yang bernama kekaguman dan sungguh selaksa kebanggaanku bahwa pria berperangai keras itu adalah ayahku. Kini aku sadar darimana darah idealis yang mengalir dalam diriku dan kakak2ku berasal,kalau bukan karena 'kekunoanmu' mungkin aku sudah terjerumus menjadi pria cecunguk yang tak memiliki kemulian dan kebanggaan selain bangga pada harta dan hal2 artifisial lain. Meski hidupku masih akan terus berevolusi,namun tak akan ada keraguan,bagian penting dari evolusi itu adalah ayah.

Terimakasih ayah,meski mungkin kita masih akan sering bersitegang,namun,insya Alloh,doa tak akan pernah usai berhembus untuk menyertaimu,manusia yang telah ikut memberati bumi ini dengan pengabdian pada kalimat thayyibah,meski dengan caramu sendiri...

Dan,dengan ijin Alloh,akan kukenang dan kujiwai jiwa pngabdimu itu,meski juga dengan caraku sendiri...

Allohummafgfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa robbayani saghiraa...

Singularitas

Buat Tyas,yang dengannya aku terlibat perdebatan sengit yg mengilhami posting ini.

Alhamdulillah,akhirnya kesempatan untuk (akhirnya) terjun dalam salah satu sesi ESQ training yang telah lama kuincar itu datang jua.Sulit untuk kutampik (tanpa bermaksud menyombong)kalau ESQ buatku jadi semacam setempel acc pada pemikiran yg telah lama kupendam :
SINGULARITAS.

Sekarang begini,coba datangi perpustakaan terlengkap di kotamu lalu oprek rak2 di bagian fisika lanjut terutama di bab2 astronomi dan fisika quantum. Satu kesamaan dibalik nama2 seperti Stephen Hawking,Albert Einstein,teori expanding universe,Alexander Friedman,Edwin Hubble adalah : alam semesta berasal dari satu dimana dari satu inilah kemudian berkembang aneka hukum fisika,kimia,biologi dan turunan2nya berupa ilmu2 sosial seperti sosiologi,antropologi dst dst.

Lalu jika seluruh titik dan microtitik dalam semesta pengetahuan kita (aka alam semesta) berasal dari satu dan hukum2 yang berlaku didalamnya adalah derivat satu sama lain tentu diantara bermilyar-milyar logika sebenarnya ada satu logika saja,kita sebut saja omnilogic(logika segala),logika yang menjelaskan segala,yang dalam sejarah peradaban manusia begitu banyak ceceran2 sebutan untuk omnilogic
ini,dalam dunia pernovelan kita kenal konsep insight sebagaimana kita lihat dalam novel celestine prophecy,the all seeing eyes dan lain sebagainya. Dalam tiap interaksi karakter organik setiap makhluk terdapat satu logika saja,artinya hanya ada satu macam kesesuaian,kompleks DNA hanya akan
memprouksi enzim sesuai dengan logika yg terprogram padanya.

Nah now i'm trying to simplify thing,tentu dalam setiap konflik mestinya hanya ada satu kebenaran,hanya ada satu tindakan/posisi/preposisi yang sesuai dengan hukum alam yang akan lolos kedalam semesta karena ia selaras dengan sang omnilogic.

Kawan,inilah pandanganku mengenai segala sesuatu : HANYA AKAN ADA SATU KEBENARAN UNTUK SETIAP SITUASI,kita hanya perlu mencarinya!!.Dan kalau para ilmuwan penggagas konsep singularitas
ini nyaris 99% berasal dari peradaban barat,mungkin inilah cerminan mengapa mereka (barat) kerap unggul dan mampu menyelesaikan masalah,setidaknya dalam kurun waktu ini.Jujur terhadap fakta
betapapun menyakitkannya,sebagaimana sikap galileo galilei saat merelakan dirinya dikurung di puncak menara hingga ajal menjemputnya sungguh sikap yang tidak asing bagi ke-islam-an,bukankah Rasul SAW menyatakan "katakan kebenaran meski itu pahit"(lihat betapa serupanya kalimat yang terpisah 5 abad itu).

Dalam setiap konflik selalu ada yg benar dan selalu ada yg salah,itu kenyataan alam!!yang harus kita terima kalau kita ingin tetap selaras dengan alam. Menyakitkan memang tapi bukankah menahan rasa sakit akut amat sangat yang akan segera berakhir itu jauh lebih baik daripada menahan sakit kronis yang selalu membayang tak kunjung usai??

Oleh karena itu rekonsisliasi bukanlah jawaban masalah bangsa kita!!Lihatlah bangsa China yang harus menempuh masa penuh rasa sakit dalam periode2 revolusi budaya hingga revolusi kapital
yang membawa mereka kini sebagai "naga terjaga" dalam percaturan dunia. Lihat pula bagaimana Lee Kuan Yew membawa tangan besi-nya memimpin rakyat Singapura yang pesimis saat mereka memerdekakan diri dari Federasi Malaysia menjadi bangsa yang jayaraya seperti kita tahu saat ini. Lihat pula bagaimana Rasul SAW harus menahan sakitnya lemparan batu orang Thaif dan pahitnya hinaan orang2 Makkah. Semua itu hanya untuk satu kata : Singularitas,cuma ada satu kebenaran dalam setiap konflik.

Jadi ayo,selesaikan masalah,temukan apa yang salah,perbaiki,dan kalau ternyata kesalahan ada pada manusia ("siapa yang salah"),sebutkan dengan jelas agar semua dapat diperbaiki dengan sebenar-benar perbaikan. Aku terlahir dengan darah biru etnis jawa mengalir dalam diriku,tapi jujur,sulit bagiku respek pada kebiasaan nriman orang2 jawa yang tidak proporsional itu,sikap inilah yang membawa kita berlarut-larut dalam rundungan masalah,ada saatnya kita perlu mengatakan dan mendengar sesuatu yang menyakitkan,menyakitkan karena ia telah lama kita tutup dari kamus perbendaharaan hidup kita

Merindukanmu

Dalam sebuah ruang pelatihan,saat kisah perjuangan Muhammad SAW ditayang, tanpa dapat kutahan lagi, air mata menitik,semakin deras kian waktu...Alloh jadikan air mata ini murni semurni telaga Al Kautsar-Mu yang dengannya Kau basuh dosaku,dan kelak Kau satukan aku dengan barisan org2 yg bercengkrama dengan kekasihmu itu,lutut menempel lutut sebagaimana Jibril Alaihissalam...amiin,duh bingung mo nulis apa lagi,aku kangeeenn...

Perilaku Bonek,Pucuk Gunung Es

Kerusuhan yg dimulai di menit 87 pertandingan lanjutan Copa Dji Sam Soe second leg antara Arema Vs Persebaya, Senin 3 September 2006 meinumbulkan kesedihan dalam diri saya selaku penggemar olahraga sekaligus suporter alamiah Persebaya (arek suroboyo asli gitu loch). Betul apa yg dikatakan Mennpora Adhyaksa Dault bahwa kita harus bertindak sangat tegas sesuai hukum terhadap para pelaku kerusuhan,secara pribadi maupun pada para penanggung jawab supporter.

Namun perlu kita ingat,ini bukan ulah negatif pertama para supporter bondo nekat tersebut, dan terus terang saya kurang yakin juga bila setelah sangsi dijatuhkan, apapun itu, perilaku ini tidak akan berlanjut. Cobalah kita ingat, setidaknya sejak tahun 1987,tahun dimana ayah pertama kali mengajak saya ke Stadion Tambaksari untuk menyaksikan laga Persebaya (di turnamen piala Utama kalau tidak salah), intensitas maupun frekuensi ulah negatif para suporter bonek secara konsisten meningkat dari tahun ke tahunnya. Perubahan status Persebaya dari klub amatir yg berlaga di kompetisi perserikatan ke klub semi profesional dalam masa Liga Indonesia tak juga membawa dampak positif bagi hubungan klub- suporter,yang ujung-ujungnya justru klub sering dirugikan oleh ulah suporter. Pun begitu saat persebaya menjadi kampiun liga Indonesia 1997, toh musim berikutnya kerusauhan masih saja terjadi. Anomali jgua bisa kita amati saat Persebaya terdegradasi di musim 2002-2003,kita semua mengira dukungan untuk persebaya akan surut,ternyata kita salah fanatisme suporter tetap bergelora (terbukti denga penuh sesaknya stadion saat 3 September kemarin). Menyimak ini semua tentu kita dapat menyimpulkan bahwa prestasi (atau degaradasi) Persebaya tidak terlalu ada korelasinya dengan perilaku bonek ini,dengan kata lain hal2 didalam SEPAKBOLA (seperti keputusan wasit yang salah,pelanggaran lawan dll) BUKANLAH PENYEBAB SEMUA PERILAKU INI melainkan hanya celah kecil 'yang telah lama dinanti' dimana menyemburkan semua emosi seolah mendapat legitimasi. Ada sesuatu yg lebih besar dari sekedar sepakbola untuk bisa memantik kerusuhan sebesar ini!!.

Saya sendiri berpendapat kerusuhan ini hanyalah potret rasa sakit tertahan yg telah mencapai titik jenuh yg diderita masyarakat Surabaya khususnya generasi muda (usia nyaris semua bonek), sikap membiarkan,bahkan memaklumi, kita semua (termasuk para aparat keamanan) terhadap kerusuhan-kerusuhan kecil para suporter sepakbola Surabaya di masa lalu telah berakibat fatal menimbulkan semacam 'lembaga terlegitimasi' bagi kaum muda surabaya untuk melampiaskan semua keluhan terhadap ketidak-adilan hidup, para bonek jadi seperti dapat pembenaran untuk praktis berbuat apa saja yang mereka mau. Sebagaimana yg ditulis Erich Fromm dalam bukunya "Sejarah Kekerasa" (The History of Violence) " Pada masyarakat industri yang terjadi adalah hilangnya tradisi, nilai-nilai sosial dan keterikatan sosial dengan sesama,yang menjadi penyebab agresi manusia tidak cuma kepadatan penduduk, namun juga rusaknya struktur sosial dan ikatan sosial murni. Dilain pihak, perilaku agresi muncul juga karena kondisi sosial, psikologis, ekonomi, budaya dan politik". Perilaku agresif hanya timbul bila si pelaku juga mengalami 'agresi',yg dalam hal ini adalah tekanan sosial ekonomi yg begitu beratnya,tidak bisa tidak,tekanan ini memeksa sesorang untuk melampiaskannya untuk menjaga kewarasannya.

Sebagai warga Surabaya terlebih bila salah satu dari kita memegang amanah sebagai pengelola kota ini, kita perlu mawas diri,pembangunan kota terbesar ke-2 Indonesia ini,sulit dipungkiri, telah mengarah pada ketidak seimbangan. Ketidak seimbangan yang mengarah pada pecahnya nilai- nilai tradisi dan religius soal kekeluargaan,toleransi,sportifitas yg sempat lama menjadi ciri masyarakat nusantara. Bonek yg secara demografis 90% berasa dari keluarga ekonomi menengah kebawah jadi indikator tingkat kemakmuran kota ini yg paling sahih,ditinjau dari teori apapun juga. Coba ingat teori piramida Abraham Maslow,bahwa bagian piramida terbawah adalah kelompok masyarakat yang dimotivasi hanya oleh kebutuhan primernya seperti makan,tempat tinggal,dan pakaian. Masyarakat dari golongan ini tidak mampu memotivasi dirinya lebih dari kepentingan-kepentingan nprimer tersebut, oleh karenanya pranata-pranata seperti keindahan,ketertiban,kepantasan dll bukanlah sesuatu yang terjangkau oleh mereka sehingga jelas terlihat bagaimana oknum Bonek dengan tanpa beban menghancurkan mobil-mobil, melemparkan benda-benda ke lapangan pertandingan, memaki wasit dan tim lawan. Bagaimana juga fenomena ini telah diprediksi oleh Nabi Muhammad abad-abad yang lalu lewat ungkapan "sesungguhkan kefakiran mendekatkan pada kekufuran"

Mencintaimu Secara Sederhana

Hummm....judulnya romantise yee (tumben aq...) Duh bingung mo nulis kaya gimana, tp jujur aku bahagia banget Ramadhan udah mo dateng lagi. Mungkin aku ga seperti para Friendstadz (Frindster's Ustadz,hihi) yang jago mengutip ayat- ayat soal shaum/puasa ramadhan dan faedah- faedahnya. Ato berpuisi panjang-panjang nan mendayu ala Taufik Ismail. Aku bakal jadi orang lain kalo aku gitu. I just want to tell,about the simplest feeling of happy,sederhana aja : aku SENENG,karena tiap Ramadhan i feel like i've earn second chance to improve myself and set everything straight,aku ngerasa kalo tiap Ramadhan aku punya kesempatan kedua buat memperbaiki segalanya.Minta maaf ma bapak-ibu, minta maaf ma temen, minta ampun ma Alloh, minta maaf ma tetangga,ngaji,sholat dst...dst... Alloh bless us all with chance and power to improve myself to reach the degree of Taqwa........Amin Dengan ini pula, Tunjung minta maaf buat temen2 smua pade, maafin yeee, please.... (tentu Tunjung Insya Alloh maafin u smua)

Angin Sepoi Di Tepi Hutan Senja

Alhamdulillah,syukurku dan harapku smoga slalu akan demikian

Hidupku kurasa sbagai sebuah kontemplasi terus menerus,kalo kamu tanya apa sih pendapatku soal hidupku sendiri...?hmm

Aku merasa hidupku seperti berjalan jalan dipinggir hutan cemara di sebuah sore bulan Agustus saat cuaca pancaroba menjelang senja dimana angin sepoi lirih mengali,udara terasa sejuk dan sunyi,suara tawa lamat-lamat terdengar dikejauhan,kadang mendekat namun perlahan menjauh kembali. Kadang hujan turun cukup lebat sambil membawa angin dan guntur,namun toh ia tak pernah lama sebelum matahari kembali bersinar tidak menyilaukan dan sejuk dan sunyi itu kembali. Burung-burung dan desisan aliran air jadi warna sehari-hari. Aku berjalan tanpa terlalu peduli tanjakan,tanpa terlalu menggubris curaman,cuma satu yg kuikuti : suatu titik cahaya,titik cahaya yg ada sejak aku tak pernah menyadarinya,terasa jauh tapi aneh : ia hangat dan bersahaja.Aku telah jatuh percaya padanya karena kesetiannya menyertai hidupku membuat harapanku pada yg lain menyurut. Kadang di kanan kiriku manusia berkumpul untuk berbelok menjauh dijalan dimana banya kmanusia lain berkumpul,tapi duh, aku tak mampu lagi mengikuti yang lain,telah terlalu lama aku mencintaiMu. I think i'll stay on this quiet and breezy path til I reach the feet of that bright light i've been following all the way.

Jalan ini tetap akan menjadi kontemplasi panjang,dan Ya Alloh,izinkanlah ia untuk tetap begini....(sambil tersenyum aku memejam berpaling mencoba merasakan kehangatan itu lagi,tak terlihat,tapi terasa nyata,sambil rambutku terkiubar pelan tertiup angin sepoi dari arah tenggara)

Rubahlah Terus Profile-mu

Rubahlah terus profilmu teman2ku di Friednster
semua,

jangan takut orang menganggapmu tidak
konsisten atau tidak berpendirian

Karena sungguh tanda hidup kemanusiaan
yang paling hakiki adalah ketika hatimu merasa
dan pikiranmu meraba

mereka yang (mau) untuk terus merasa akan
selalu menemukan hal-hal baru dalam hidup
mereka,sesuatu untuk dipelajari direguk
seperti angin sepoi-sepoi sore hari

mereka yang mau untuk terus merasa tak
pernah merasa jalan telah berakhir untuk
mereka

mereka yang mau terus merasa menemukan
berbuat kesalahan bukanlah sesuatu yang
harus dihindari

mereka yang mau terus merasa tak pernah
merasa terlambat untuk berubah

mereka yang mau terus merasa selalu mau
menerima dirinya dan sahabatnya apa adanya,
setiap saat,tidak pernah ia mematri atau
membekukan imaji tentang dirinya sendiri
antau sahabatnya pada lukisan-lukisan masa
lalu,ia selalu menerima bahwa hidup ini selalu
berubah

mereka yang mau terus merasa selalu siap
untuk berubah dalam tiap detik hidupnya,ia tak
pernah memaku dirinya sebagai si "ini" atau si
"itu"

mereka yang mau merasa tidak pernah melihat
dunia diciptakan dalam satu sisi saja

mereka yang mau terus merasa tak berpikir
segala sesuatunya terjadi atas kehendak
dirinya jua,bahwa semua yang ia capai dalam
hidup terjadi dari begitu banyak 'kebetulan'
yang tampaknya bukan kebetulan saja

mereka yang mau merasa,selalu bersyukur
untuk setiap naik turunnya hidup selama
nafasnya masih ada

mereka yang mau merasa.....

Aku merasa .................................................
masih akan terus berubah,sahabatku semua,
izinkan aku untuk bertegap dalam setiap
metamorfosisku nantinya,sebagaimana aku
akan berusaha menerimamu dalam setiap
wujud yang kau ambil kemudian,semoga Alloh
mempertemukan jiwa2 ini dalam 'jalan sejati',
melalui semua pancaroba kemarau badai
matahari mega hujan.Dalam doaku terselip
bayangan uluran tangan kita menggapai-gapai
dalam bahagia dan hidup yang harmoni.

Live Math 1# : Determinant

Dalam seri tulisan "Live Math" ini saya dengan segala keterbatasan(insya Alloh) akan mencoba menghubungkan konsep2 logika yang diwakili oleh ilmu matematika dengan aneka permasalahan dalam hidup ini termasuk dengan logika2 yang tersaji dalam kitab suci Agam saya Al-Qur'an,sebagaimana yang saya sangat yakini bahwa Al Qur'an adalah sebuah serangkaian sajian logika di alam semesta ini berlaku apa yang saya sebut sebagai "Logika Agung" seperti yang tertulis dalam Kitabun Nuur : Alloh telah ciptakan Dunia ini menurut kadar/ukuran tertentu.Dengan memahami Logika Agung inilah kita (Insya Alloh) mendedahkan dan memebedah aneka tantangan dala hidup ini.Insya Alloh.

Live Math 1# : Determinan

Dalam Matematika Kalkulus kita akan selalu ingat (beberapa dari kit bahkan terhantui olehnya) sebuah kurfa berbentuk mirip huruf s yang melambangkan sebuah konsep besar matematika : Integral.Konsep integrasi adalah sebuah upaya untuk menghitung sebuah bangun/ruang yang wilayahnya dibatasi oleh sebuah kurva atau lebih.

Mari kita kembali konsep awalnya : Integral sebenarnya adalah sebuah simplifikasi dari penjumlahan dari bangun dengan besaran d (delta) dalam jumlah yang sangat banyak (bahkan tidak terbatas,dalam beberapa kasus) yang menyusun ruangan didalam kurva diatas.Bahwa dalam melakukan intergral seorang penghitung diarahkan untuk selalu menyadari sefluid/secair/setidak beraturan apapun bangun/ruang yang dihasilkan oleh kurva pembatas ia pada hakikatnya tetap merupakan sebuah bangun persegi panjang dengan panjang dan lebar yang dapat kita hitung.

Mari kita hubungkan dengan hidup ini,dalam keseharian kita begitu banyak norma/nilai yang berasala dari berbagai sumber dengan kata lain begitu banyak cara pandang dalam hidup ini.Permasalahan pun begitu beragam dengan sergala variasi dan besarannya,kita telah begitu sering mendengar hingga pada suatu titik secara bawah sadar kita menjadi jenuh dan kemudian mengikuti begitu saja cara pandang-cara pandang yang disediakan masyarakat (society) dan melupakan proses berpikir yang membawa menuju kesana.Betapa banyak stereotip yang telah kita alamatkan pada orang lain : "ah si ini adalah penipu" hanya karena kita menemukan ia tidak jujur pada suatu kesempatan atau "ah jangan munafik" hanya karena kita mendengar orang mengungkapkan idelisme-nya yang sangat ideal.

Atau juga betapa sering kita mengatakan "duh,masalah ini sungguh rumit,susah cari pemecahannya" atau "hidup saya terlalu rumit".Hmm memang VARIASI permasalahan dalam hidup ini begitu beragam tapi tentu pada dasarnya sebagaimana kurva integral yang begitu tidak beraturan : IA TERDIRI DARI BANGUN2 SEDERHANA YANG DAPAT DIHITUNG APABILA KITA MEMANDANG DAN MENYELESAIKAN SECARA SATU PERSATU.

Indahnya Belaian Kasihmu,Ibu Ayah...

Indahnya belaian kasihmu..

Ibu Ayah tak dapat kulupa

Semua...pengorbananmu

Kini ku beranjak dewasa

maafkanlah atas semua salahku

kini...doakanlah aku

distiap doaku

juga dalam pintaku

yang menjadi harapanku...

limpahan ampunan juga curahan nikmat-Nya

akan slalu bersamamu

-Gradasi-

Ibu dan bapakku,kuakui sangat susah akui mengatakan kata "sayang" atau "cinta" saat kita bertemu,dan mungkin selama ini bagimu aku adalah anak yang sungguh 'tidak biasa'.Mungkin kalian tak pernah tahu,tapi tak pernah luput aku berdoa untukmu dalm setiap sholatku,bahkan saat waktu memburu dan aku bahkan tidak sempat berdoa untuk diriku sendiri.

Aku tahu selama ini kalian sulit memahamiku,tapi percayalah aku punya cara sendiri untuk menunjukkan baktiku,yaitu dengan berusaha menjadi Tunjung yang paling baik,paling berguna untuk masyarakat,paling mulia di hadapan Alloh,walaupun untuk itu aku harus sering menjauh dari hadapanmu,sering berbuat yang diluar bayanganmu akan 'kelaziman'.Tapi kumohon,please,percayalah aku tahu insya Alloh apa yang aku harus perbuat,aku tahu jalan hidup yang kupilih bukanlah jalan yang dipilih oleh banyak anak2 lain seusiaku,inilah jalan yang aku merasa aku mampu menjadi sebenar2nya diriku sebagai hamba Alloh...

Salam dan doaku untukmu Bapk adn Ibuku,semoga Alloh tak pernah putus menyirami kalian dengan cahaya rahmat...Amin

Dangdut is The Music of My Country

ooo Janganlah jangan bersedih...
ooo yang lalu biar berlalu...
aku pun telah menyadari salahku
mengapa tak semesra dulu mengapa tak seindah dulu>
katakan salahku,katakan sayangku...

Begitu bunyi syair lagu dangdut dari OM palapa dari VCD player yang diputar berulang2 oleh sopir Bus malam Mandalasari Sby-Jkt,yang tidak ber-AC,tidak ber-toilet itu melaju pesat dengan liukan2 lihai semi mengerikan khas bus malam cepat.SAya dan Moko teman saya berusaha (dengan sangat) menikmati perjalanan sambil menahan hati yang merutuk mengingat kesalahan konyol yang membuat kami harus ketinggalan kereta yang tiketnya sudah dibeli sejak pagi-nya.

Syair lagu dangdut itu menggelitik syaraf saya untuk menulis,sori,mungkin lebih tepatnya,'membaca' secara lebih serius soal lagu dangdut ini.Tentu kita tahu (kalau cukup punya waktu/kemauan buat memperhatikan)syair diatas adalah tipikal lagu dangdut : nelangsa,lucunya,jarang kita temukan (sekali lagi,kalau kita sempat/mau memperhatikan) di konser2/pagfelaran musik adngdut para artisnya menyanyikan dengan rona bersedih ato syahdu macam Eric Clapton kalo lagi nyanyi "Tears In Heaven" ato Glenn Fredly waktu nyanyi "sampai disini kisah kita,jangan tangisi keadaannya...".Penoton pun tetap berjoget ria,rithym,birama,aksi panggung,blocking tidak satupun menunjukkan aura kesedihan,dan bukan cuma ini aja,coba simak konser2 dangdut lainnya,pasti suasananya nyaris sama.Sekarang aku jadi paham kenapa sampe ada orang amerika yang rela neliti musik dangdut selama berbulan2 buat desertasinya.

Dangdut sungguh sebuah fenomena menarik mengenai cara manusia ber-ekspresi dalam suasana emosi obyektifnya.Well saya bukan,mahasiwa sosiologi atau psikologi ato orang yang meluangkan waktu buat meneliti,jadi saya tentu tidak akan terlalu dalam mengulas,tapi dari pengamatan saya selama jadi pujangga sekaligus peneliti dadakan selama 19 jam (iya bener,19 jam,bus itu mogok di weleri slm 3 jam) diatas bus,saya melihat sebuah upaya kalangan 'pinggir' dalam masyarakat kita untuk berekspresi megnungkapkan kesedihan dengan cara yang sesantai mungkin.Irama perkusi yang cenderung monoton,setidaknya bila dibandingkan dengan musik2 modern lain,menggambarkan attitude khas masyarakat nusantara yang biasa 'nrimo ing pandum'(menrima pemberian),minim kehendak untuk memberontak,sjenak ingatan saya melayang ke tukang becak langganan ibu saya yang waktu saya bertanya,dalam bahasa jawa tentunya,yang terjemahannya "apa gak capek pak narik becak tiap hari?",dijawabnya "lha gimana lagi emang ini yang bisa saya lakukan untuk anak istri saya".Pakaian yang membalut tubuh(sexy),meski masih belum bisa dikategorikan full open,oleh para penyanyi wanita yang bergoyang secara cukup 'hot'(terutama akhir2 ini) ,juga menunjukkan ekspresi dan kebutuhan akan sensualitas yang 'subtle' dari masyarakat rural kita.Cengkok2 yang mendayu2 cenderung tidak tegas,menunjukkan sifat toleran dan pengertian serta kebiasaan menyampaikan pesan secara 'terselubung'.

Hijrah

Memang ini bukan dari saya tapi saya kutip karena saya merasa gaya analisis-nya Pak Jabir oke dan pas dengan gaya saya.Sumpah dari dulu saya udah niat bikin tulisan soal hijrah ini,tapi dasar mahsiswa teknik yang ndobel2 kerja dan mroyek,tulisan itu gak jadi2,hehe.mungkin itulah gunaanya ada orang2 seperti Pak Jabir Al-Faruqi ini,yang bersedia mencurahkan primetime-nya utnuk mempelajari shirah dan memberikan analisis2 menarik.


Oleh Jabir Alfaruqi
Direktur Lembaga Studi Agama dan Pembangunan (LSAP) Jawa Tengah;
Pegiat Sufistik Islam Kuno
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0601/30/opini/2402102.htm
--------------------------------------------------------------

Hijrah bukan peristiwa migrasi biasa, dilatarbelakangi kondisi yang
luar biasa dan menghasilkan perubahan sosial yang spektakuler.

Hasil monumental itu tertulis dalam sejarah terciptanya masyarakat
madani, dari peradaban carut-marut, memberlakukan hukum rimba dan
serba paganis menjadi modern, religius, dan beradab. Fakta ini
menunjukkan, agama sebagai pandangan hidup manusia memiliki daya
dobrak dan daya bangun tatanan sosial yang harmonis, pluralis,
multikultral, damai, dan sejahtera.

Hussein Nasr mencatat, peristiwa hijrah terjadi setelah Nabi Muhammad
melakukan Isra dan Miraj. Miraj secara religius adalah puncak
peristiwa spiritualitas yang dicapai manusia. Di sini terjadi
penyatuan (al Tauhid atau Manunggaling kawulo Gusti).

Di saat tepat untuk melakukan perubahan sosial ternyata masyarakat
Mekkah belum siap menjadi pusat perubahan dan tonggak historis
transformasi terhebat kehidupan manusia ke depan. Nabi pun
diperintahkan berhijrah ke Madinah, daerah ini akan menjadi ikon
perubahan besar.

Latar belakang masyarakat (Mekkah) yang belum siap berubah dijadikan
prioritas kedua setelah Madinah yang benar-benar siap. Artinya, orang
yang akan melakukan perubahan menuju tatanan sosial lebih beradab
tidak cukup berbekal kepintaran, keberanian, dan kenekatan, tetapi
perlu kelengkapan cakrawala guna mendiagnosis tradisi dan kultur
masyarakatnya.

Dengan pola seperti ini ternyata bisa memunculkan model perubahan
besar peradaban manusia secara harmonis, dinamis, pluralis,
demokratis, dan sama-sama merasa menang. Kelompok pendatang, penduduk
asli, Islam, non-Islam, kaya-miskin, desa-kota, terpelajar, dan buta
aksara bersatu, bahu-membahu. Ini merupakan pola pembangun
multikulturalisme yang sukses pertama kali di dunia selain
terciptanya masyarakat madani.

Mulai diri sendiri

Ubahlah dirimu sebelum mengubah orang lain. Teori psikologi bahwa
perbaikan manusia hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah berjiwa
baik, menyapu kotoran harus dengan sapu yang bersih, benar-benar
menjadi sumber moralitasnya.

Karena itu, jika individu (seorang pemimpin), masyarakat, atau bangsa
ingin melakukan perubahan lebih mendasar dan beradab, pelakunya harus
menjadi istimewa lebih dulu secara moral dan spiritual, dan bukan
sebaliknya. Kondisi belum siap untuk baik, bersih, dan berubah dari
sang pelaku menjadikan reformasi selalu mengalami jalan buntu. Sebab
utamanya, mentalitas manusia belum direformasi.

Hukum, undang-undang, peraturan pemerintah adalah barang mati. Bisa
hidup dan berguna bila disentuh tangan-tangan yang berjiwa bersih,
baik, mulia, dan hidup. Tanpa itu semua akan masuk keranjang sampah.

Untuk bisa menjadi sosok terbaik, manusia harus lebih dulu bisa
menguasai dirinya. Dengan kemampuan menguasai diri, ia akan bisa
memimpin dengan baik dan beradab. Jadi, proses penemuan jati diri
secara sejati merupakan modal utama agar manusia bisa menjadi
panutan. Manusia yang sudah mampu mengenali siapa dirinya dan
menguasai jati dirinya, saat menjadi pemimpin tidak akan rakus
terhadap jabatan, tidak pongah terhadap harta rakyat, tidak suka
mengeksploitasi sumber daya alam dan manusia untuk kepentingan diri
dan golongannya. Dirinya akan bisa berdiri di atas semua golongan,
semua kepentingan, dan semua lapisan masyarakatnya. Keberadaannya
menjadi simbol meski masyarakat yang dipimpin bersifat multiras dan
multikulturalis.

Catatan kecil ini memberi kesimpulan, hijrah merupakan peristiwa
perpindahan manusia dari alam kegelapan (kolot, tak beradab, dan tak
berbudaya) menuju tradisi masyarakat yang terang- benderang (beradab,
modern, dan multikulral) yang terjadi secara damai tanpa gejolak
sosial yang berarti. Ini adalah contoh amat ideal dari sebuah
perubahan dan transformasi sosial.

Karena itu, ada baiknya jika semangat dan ruh hijrah menjadi spirit
bangsa ini demi membangun bangsanya. Adalah sebuah kesalahan besar
bagi kaum (bangsa) yang dulu diberi contoh oleh Nabi, tetapi dalam
praktik kehidupan sehari-hari dalam menata, menatap, dan membuat
gerakan serta perubahan sosial tidak mengacu contoh yang sudah
terbukti kehebatannya.

The World Needs Morality

Memang saya meng-identifikasi diri sebagai
seorang pria muslim taat (insy4jj1,amin),tapi
kali ini saya hanya akan berbicara sebagai
manusia sebgai makhluk Tuhan yang dalam
kesadaran dan semesta pemikirannya telah
integral dengan nilai2 kebaikan. Sungguh dunia
membutuhkan moralitas.Untuk melejitkan
universalitas tulisan ini,saya akan mengutip
ucapan Joseph Ratzinger,seorang
pendeta kelahiran jerman yang sekarang kita
kenal sebagai Paus dengan gelar Benedictus
XVII,ketika ia belum terpilih sebagai paus :
"dunia kini telah dikuasai oleh tirani baru,tirani
baru yang bernama egoisme,serta sikap yang
meniggikan serta menganggap pemikiran dan
kemauannya sebagai satu-satunya nilai
pembenar dalam hidupnya".Oke teman2-ku
sadarkah kita bahwa nilai2 moralitaslah yang
telah menjaga kita tetap hidup sampai ribuan
tahun sejak manusia pertama kali diketahui
ada?sadarkah kau bahwa moralitaslah yang
membuatmu masih bisa pergi ke bengkel dan
merasa aman kendaraanmu tak akan dijual
begitu saja oleh si pemilik bengkel.Moral dan
KEBAIKAN ITU ADA DAN BISA DILAKSANAKAN,
KALAU DULU IA BISA MENJAGA KEHIDUPAN
TENTU IA BISA JUGA KINI.
Back

Ini yang membuat saya bangga menjadi seorang Muslim

CHRISTIAN CANDIDATE ON HAMAS TICKET
By Motasem Dalloul
ALJAZEERA.NET - Wednesday 25 January 2006, 11:59 Makka
Time, 8:59 GMT

Hosam al-Taweel, 40, is a Christian candidate running
on the electoral ticket of Islamic resistance group
Hamas in Gaza, in the upcoming Palestinian
parliamentary elections.

He is competing for one of six seats specially
designated for the Christian community in the
Palestinian Legislative Council (PLC).
He worked as a volunteer at the YMCA in Gaza for more
than 30 years, serving on its board three times. He is
also a regular columnist in the Palestinian daily
newspaper, Al-Quds.

Al-Taweel says his family is deeply involved in the
cause of the Palestinian people. His grandfather was a
member of the General Palestinian Government in 1948
which refused the UN resolution partitioning Palestine
into Jewish and Arab sections.

Israel, the US and the EU have pressed the
Palestinians to bar Hamas from participating in the
elections.
Aljazeera.net spoke with al-Taweel in Gaza.

Aljazeera.net: How would you describe your
relationship with Hamas?

Al-Taweel: I am eager to tell the truth about this
point which has produced unwanted controversy. I have
discussed my electoral programme called Addressing
Minds with all the Palestinian national and Islamic
parties and got all of their support.
My programme isn't specifically for Christians only,
but designed for all Palestinians.
What we have in common is keeping the national
Palestinian struggle for rights and freedoms alive. We
are fighting for the right of return of displaced
Palestinian refugees and fighting corruption in
Palestinian governance.
The slogan of my campaign is
unity-return-justice-independence.
We are all - Christians and Muslims - united for a
free Palestine. Our ancestors fought with the Muslim
leader, Salah al-Din, against the crusaders.
We also share a common suffering under Israeli
occupation.
Each of us has reciprocal respect towards our
religious beliefs.

What is the Church's opinion of your running on a
Hamas ticket?

I said that I am a Christian (Greek Orthodox) and I
have a great loyalty to my Christianity. I am proud of
that. But, here, we are speaking about political
issues. I could win the support of all the Palestinian
parties as I have done with Hamas.
This doesn't bother the Church. But I have no
different speeches, one designed for Muslims and
another for the Christians. I have only one speech for
all of the Palestinians, all together.
I say to them: Let's go united to the PLC elections to
practise democracy and to say our word by choosing the
right people to the right places. Then, we will be
able to solve our problems and change our reality and
create a hopeful future for all Palestinians.

Does the Church support you more than other Christian
candidates?

No, it has a neutral position towards all of us.

How do you view Palestinian resistance?

All occupied peoples have to fight for freeing their
lands. Freeing your occupied land is an
internationally legitimate right.
I say to the Palestinians to use this right under the
umbrella of the UN, but they have their own right to
decide how, when and where to resist the occupation in
order to get the ultimate political benefits of their
resistance.

What about bombing operations?

Frankly, I am against involving civilians from both
sides in the conflict.
But the Israelis also must not involve civilians,
which is what they unfortunately did when an F-16
targeted the home of Shaikh Salah Shehadi and killed
about 18 civilians, children and women among them. And
they called that a security operation.
But when Palestinians carry out an operation in which
civilians are hurt or killed, they call it a terrorist
act. I prefer that both sides leave civilians aside.

Do you believe peace plans - like the 1993 Oslo
Accords - signed between the Israelis and the PLO,
will work?

I do believe in fair and comprehensive peace which is
built on the concepts of justice and freedom.
But Oslo is too old and it has been rendered null in
the past. If we look at current trends, the Israeli
new party, Kadima, is calling for the discrimination
wall to be recognised as an official border and united
Jerusalem as the capital of Israel.
They also seek to cancel the right of return of
thousands of Palestinian refugees and say no more
withdrawals from the West Bank and Jerusalem.
All these positions will ensure the destruction of all
peace initiatives and the process itself.
I advise the Palestinians to engage in serious talks
to map out a common Palestinian political national
programme in order to struggle for it in full loyalty.

Why were elections almost postponed several times in
the past few weeks?

I was always against any postponement of the
elections. The elections have become the best way for
Palestinians to voice their common national demands.
They all seek a chance of changing their current
reality and building a better one.
Simply, some in the international community are
fearful of a new PLC that will be comprised of all
Palestinian colours - all Palestinian factions and
affiliations.

Who do you think will win the elections?

No one can tell the final answer now. The ballot box
knows the answer to that question.
But what I am sure of is that the new PLC will be
formed of all the Palestinian colours. And I hope that
the elections will be conducted smoothly and freely,
without any interruption.

Pornografi Bukan Sekedar Masalah Pribadi

Pornografi,pornoaksi ato kata-kata lain sejenisnya merambah mengembangkan sayapnya di negeri ini selalu berdalih pada argumen : "yang penting kita gak ngganggu orang lain,orang mau lihat silahkan kalo ga ya udah kita hormati"===>mari kita bahasa, KATA SIAPA TIDAK MENGGANGGU??.Pornografi dan pornoaksi berkembang sebagai industri yang itu berarti bisnis,bisnis berarti berusaha mencari keuntungan dan memperbesar keuntungan itu dari waktu ke waktu. Bagi saya juga sebagai pelaku
usaha,logika dari dasar pemikiran diatas tentu saja tidak tepat! tak mungkin mereka masuk ke
Indonesia 'memberi makan' segmen tertentu (dalih anda) dan TAK BERUSAHA MENGEMBANGKAN PASAR DENGAN MENARIK MINAT PEMBELI/PELANGGAN BARU,anda pasti akan melakukan usaha2 promosi,yang itu berarti,secara langsung atau tidak,anda akan berusaha menggaet penggemar2 pornografi baru termasuk dari kalangan yang sebelumnya bukan konsumen pornografi. Itu berarti anda MENGGANGGU ORANG LAIN.Secara logis idak mungkin kan anda(pornografer) akan bahagia hidup berdampingan/co-exist dengan kalangan agama/moralis yang mengkampanyekan menolak anda,jadi hampir pasti,aksioma dan gerak reflex anda adalah untuk sedemikian,secara
langsung atau tidak,menghambat keberadaan
golongan/kaum/gerakan yang membuat kondisi jadi tidak kondusif bagi bisnis anda.Jadi JELAS keberadaan pornografi SECARA AKSIOMA adalah ancaman terhadap kaum moralis/agama yan menolak/tidak suka pornografi.JADI,SIAPA BILANG PORNOGRAFI/PORNOAKSI BUKAN SEBUAH GANGGUAN BAHKAN ANCAMAN??.
Back

Why I Left

assalamualaikum...

Kepada seseorang yang (ternyata) sering diam-diam membaca blog ini dan membalasinya dengan mengirim puisi2 'tersirat',ingin kuucapkan terimakasih atas perhatianmu padaku. Mungkin salahku karena tak pernah benar-benar 'berbicara' melalui 'coretan-coretan' ini dan tak menjadikan blog ini sebagai pusat kampanye dimana aku mengumumkan rencana-rencana perangku pada 'persaudaraan'. Atau mungkin karena usiamu yang begitu muda belum mengizinkanmu memaknai kata-kataku.

Kepada mereka yang merasa 'pernah' mengenal siapa Tunjung,masa lalunya,sepak terjangnya dulu,dan mengukur dan menilai,mungkin juga 'mengumumkan' hasil audit-mu dalam 'mikrosel (sel-sel kecil)' maupun yang langsung memberikan verdik dalam makrosel 'pengadilan' pergerakan persaudaraan,ingin kuceritakan bahwa aku tak pernah membenci-mu,pun saat ini ketika aku telah memilih untuk 'menjauh' aku tak pernah berusaha megnkampanyekan berdirinya 'partai sempalan' kepada kuncup2 muda yg datang mengadu padaku.

Ingin kukisahkan betapa hingga saat ini aku masih merasakan kehangatan hati yang dulu ada saat kelompok-kelompok kajian kecil membasuh jiwaku di awak kehidupan sekolah menengah atas ku dengan indahnya cerita akhlak rasul serta perjuangannya bersama para sahabat,aku sungguh merasa menjadi manusia yang lebih mulia. Ingin juga kukabarkan kalau masih juga kukecap gairah,kepercayaan bahkan romansa saat dulu mengemban bendera imajiner sebagai 'pria berjenggot' diatas kepalaku,aku merasa sungguh Alloh menyayangi dan melindungiku,sehingga tanggung jawab tumbuh mendewasakan sikapku. Atau saat jantung ini berdegup saat tiba waktunya 'terjun' untuk membahasakan kalam Ilahi ini pada teman-teman sekelas,sekampus,sekampung,bapak-ibu,orang2 yg membutuhkan kita saat itu aku mersasa benar menjadi 'cermin' bagi gerakan ini yang orang akan memandangnya melalui hatiku sehingga aku selalu merasa perlu mebeningkannya dengan akhlakku.Masih kurasakan semua itu.

Namun ketika semua imajinasi,gairah,pusaran semangat melaju itu direduksi dalam kalimat 'TAAT' dan 'TIDAK TAAT' sungguh aku merasa tak lagi mengenalmu lagi sahabatku,kemana dorongan semangatmu yang dulu membantuku menemukan siapa diriku,kemana nasihatmu yg dulu kepadaku agar aku 'menggali kedalam'untuk menemukan kekuatanku.Saat kini kamu merasa satu-satunya sumber kearifan adalah kedalam kelompok2mu dan menafikkan 'lingkaran2' saudara kita yang lain maupun menafikkan mereka2 yang mencoba menggali kedalam 'lingkaran2' lain,aku tak lagi merasakan nikmat inisiatif yang dulu aku tahu aku miliki.Benarkah satu-satunya penilaian yang adil di dunia ini adalah penilaianmu,atau 'saudara-saudara tua'mu??,sehingga sempat aku sendiri menilai bahwa aku ini begitu buruk rupa karena selalu 'tergoda' (kata-katamu waktu itu) untuk mengemukakan kebenaran yang ada dalam kitab-kitab seberang. Pernah pula aku merasa begitu minder bahwa aku masih juga suka membaca filsafat-filsafat orang-orang kulit putih.Atau ketika aku menampilkan gagasan-gagasan pemikiranku yang kau anggap tidak selaras dengan APA YANG SUDAH ADA,saat kuminta penjelasanmu akan APA YANG SUDAH ADA kau hanya samar menjawabnya bahkan terlihat gagap dan tidak yakin menjabarkannya,prasangka baikku bahwa kau sedang tak ingin banyak berkata-kata.

TO BE CONCLUDED...................

Purpose Of Life

Payung,Batu,Malang Jawa Timur,23 Dec 2005,
Reunite with the Aceh Team brought back some purpose of my life,that a moslem man is rightfully destined to be a Leader. Mencerahkan kembali bahwa hidup bukanlah dan tidak akan pernah menjadi one man affair,it'll allways be a team affair.

Remembering December 26,2004

mendekati tanggal 26 Desember 2005 yang
berati 1 tahun musibah tsunami Aceh-Sumatera
Utara,meski telah banyak kemajuan di daerah-
daerah itu,namun jangan bayangkan apa yang
dumaksud dengan 'kemajuan' adalah seperti
'kemajuan' seperti yang biasa kita ucap sehari-
hari untuk menggambarkan Surabaya, Jakarta,
Malang,Medan dan daerah2 lainnya. Tidur
beratap kayu dan seng setelah tidur beratap
tenda juga sebuah 'kemajuan'.Punya kantor
Kabupaten dari kayu juga 'kemajuan' dibanding
tidak ada sama sekali. Tugas kita sangat jauh
dari selesai,master plan rcovery yang kata
presiden SBY sudah disiapkan juga sampai
sekarang sulit diraba keberadaannya. Hanya
mungkin, tidak lagi bantuan2 darurat yang
dibutuhkan tapi bantuan2 ketrampilan,
software,brainware,sistem yang lebih
dibutuhkan dalam masa konsolidasi-normalisasi
sekarang ini.

Goodbye Jalan Semarang

Rencana Pemkot Surabaya untuk memindahkan
pasar loak terutama pasar buku bekas jalan
semarang ke Bangkalan sungguh sebuah
rencana konyol pesanan orang2 borju yang
gak tahu gimana mahalnya harga barang2
baru di Surabaya.Sebagai contoh saya sebagai
mahasiswa kudu beli buku "Mekanika Teknik"
karangannya Popov yang kemaren harganya
sekitar 40-60rb di jalan semarang harus jalan
sejauh 20+km belum lagi tambah apalagi
jembatan suramdu-nya belum jadi,jadi kudu
naik very yang lama perjalanannya ato
pelayarannya, belum termasuk ngantri ferry-
nya,sekitar 30 menit tambah biaya masuk
dermaga+plus bayar ferry+bensin,coba masuk
akal gak sih??!!!Katanya ingin meningkatkan
minat baca anak2 surabaya,lha kalo harga
buku baru,plajaran sekolah ato bukan,minimal
1/10 gaji ortu-nya (asumsi gaji sekitar 500rb)
mau disuruh baca buku apa,jangan2 ini
pesenannya bos2 toko buku itu juga ya???!!!
Dengan prospek penyelesaian jembatan
suramadu yang tak kunjung jelas,gimana nasib
para pedagang loak itu,saya yakin 80%
masyarakat surabaya bakal emoh kalo disuruh
nyebrang laut ke bangkalan cuma buat beli
buku bekas,ujung2nya pencaharian
pedagang2 itu mati,nah jadi dimana benefit
rencana itu?,kritik spesial juga saya alamatkan
pada Jawa Pos yang pemberitaannya sangat
tidak berimbang,knapa JP gak tanya pendapat
masyarakat Surabaya coba,berita yang
ditulisnya jadi kesannya sangat mendukung
relokasi-itu,kasus yangsangat mirip denga
masa2 pasar wonokromo akan dirubuhkan
dulu.

to lead is to serve

alhamdulillah,Alloh kau berikan padaku pelajaran amat berharga bahwa pemimpin yanbg baik adalah pelayan yang terpercaya,baru kali ini aku sadar.

I was a Nasyid Singer

seruanmu,kalian bermain-main bahkan terlihat menikmati ketenaranmu.Maaf saudaraku,izinkan aku ber'istirahat',mungkin suatu saat Alloh akadulu (not so long ago) aku adalah salah seorang pelantun nasyid ato yang biasa disebut munsyid,but not anymore,aku memutuskan untuk 'istirahat' sampai waktu yg tak terbatas hingga terjadi perdamaian dalam hati ini.Perdamaian,antara keinginan utnuk tetap berekspresi dengan rasa bersalah dan tidak pantas yang terus ada dan takkunjung hilang.Rasa bersalah dan tak pantas karena untuk menjadi seorang pendendang/pelantun lagu2 berlirik seruan,kebenaran,perdamaian kalamullah tentulah sudah seharusnya ia menjadi role model atas apa yang ia lantunkan/serukan.Aku merasa tak pantas,aku merasa tak bisa menerima beban tanggung jawab demikian beratnya,sementara kulihat saudaraku sesama para munsyid,kebanyakan dari kalian tak lebih dari sekedar pendendang,artis,selebritis yang tak jua mampu meresapi makna kalimat n mendamaikan hitiku dan memantapkan kembali langkahku untuk berseru lewat lantunan dsuara indah seperti yang klian perdengarkan selama ini.

Remember Aceh

Guys,kalo ada yang bilang Aceh udah gak butuh bantuan itu jelas boong banget,that's bullshit.Alhamdulillah,setelah liat sendiri gimana aslinya,ternyata kondisi di sana sangat-sangat-sangat-sangathhh-amaadh jauuuuhhh dari bisa dibilang telah pulih. Oke sebagai contoh : gimana bisa dibilang NORMAL kalo buat BOKER aja kita mesti jalan 1,5 Km ke WC terdekat. So please terus salurkan bantuan yang kamu bisa,yah setidaknya tetep aja kirimin do'a buat sodara2 kita disana remember guys,REMEMBER ACEH.

Cast Away the Meaning

di profilku aku nyebutin kalo suka film-nya Tom Hanks Cast Away,dan udah bxx nonton dan selalu menemukan sesuatu,sesuatu yang disebut TUJUAN HIDUP. Waktu Tom Hanks terdampar di pulau terpencil sendirian dan gak ada orang yang peuli sampe 3 tahun,satu-satuny yang jadi alasan dia buat hidup dan menyelamatkan dari kesepian yang membunuh adalah paket yang dia rasa dia harus menngantarnya sampai tujuan kapanpun,gimanapun,dimanapun.Sama dalam banyak hal aku juga sering rasanya dunia ini sepi dan masalah yang gak ada habi-habisnya bikin kita hang,gak ada yang mau peduli,tapi kalo udah gitu biasanya aku inget2 tujuan hidup ini apa,reminescing my reasons to stay,target-target,dan hal-hal yang bisa dilakuin buat bikin hidup jadi lebuh baik,untuk merubah hidup yang tak sempurna menjadi lebih ideal.Jadi teman kita yang paling setia dan gak bakalan mengkhianati adalah HATI YANG PUNYA TUJUAN