Wednesday, 7 May 2008

The Colorful Osing,Oleh-Oleh dari Banyuwangi


Cerita mengenai suku Osing berawal dari perkenalanku dengan Imam Mustakim,op salah satu warnet mentereng di Malang,Jawa Timur sekitar 2 tahun yang lalu.

Lewat denyut-denyut Byte di chatroom #Cafeislam perkenalan itu berlanjut ke pertemanan hingga kesepakatan untuk mendirikan sebuah warnet di kota kelahirannya tersebut. Kebetulan sekali,momen pendirian warnet bertepatan dengan pernikahan yang telah lama ia rencanakan dengan seorang wanita asal Malang,aku pun menawarkan diri "wes aku ae tukang fotone". Aku dan Imam sempat bercanda bahwa motivasiku sebenarnya untuk mau jadi tukang foto amatiran sebenarnya adalah supaya aku punya akses sepuasnya memandangi kecantikan gadis2 Banyuwangi tanpa rasa bersalah maupun pandangan risih dari orang-orang,"tukang foto kok",gojlok Imam.Tapi tentu saja itu hanya candaan,sejak kecil aku adalah peminat fotografi, selain itu masa pembangunan warnet sedang reses bersamaan dengan proses pernikahan Imam (yang nantinya akan berperan sebagai manajer warnet) jadi praktis aku nganggur, kenapa tidak beramal untuk teman skaligus menyalurkan hobi ,tapi hehe...klo ada gadis yg tertambat hatinya pada si tukang foto,ya bukan salah dia juga toh=) (silahkan diprotes...).

So here it is,gear yang saya pakai sepanjang acara adalah sebuah Kamera Digital Prosumer Konica-Minolta DiMAGE 7Hi dengan lensa zoom optical built in (ekivalen) 28-200 mm,untuk ukuran kamera digital,kamera ini sudah cukup tua maka prosesor gambar maupun buffer memory-nya belum secanggih kamera-kamera digital terbaru yang jauh lebih cepat,oleh karena itu saya set resolusi sepanjang acara ke 2720x1560 pixel lebih besar dari itu akan makan waktu 4-10 detik bagi kamera untuk menyimpan image yg baru diambil,semua peminat foto tentu tahu 10 detik dalam situasi objek bergerak terasa seperti selamanya (10 detik untuk selamanya??~_~), dan ditenagai baterai Rechargeable Energizer,media penyimpan yang digunakan Compact Flash (CF) Transcend 1 Gb .Cuma itu??no external Falshgun,no tripod,no umbrellas?no frills...??yup,cuma itu,sederhana bahkan terkesan "miskin",persetujuan untuk memakai tenaga saya sebagai tukang foto hanya beberapa hari menjelang hari-H,jadi saya tidak sempat melobi ayah untuk pinjam salah satu flashgun miliknya (lupa tipenya,bawaan Minolta Dynax-700 Si). Jadi kreativitas menjadi kata kunci,karena semalaman "pelita penerang" foto2 saya hanyalah built-in flash DiMAGE 7Hi yang mungil,dalam beberapa situasi kmu akan melihat foto-foto yang goyang ataupun efek gerakan yg terlihat jelas,ya itu karena teknik slow-sync (ditengah-tengah pesta yang riuh rendah dan orang berlalu lalang kesana kemari...) banyak digunakan pada sesi malam.




Panggung pelaminan berwarna warni,tepat didepan pelaminan terdapat susunan kayu berbentuk gerbang,sebagai simbolisasi kedua pengantin yang akan memasuki kehidupan baru.

All-Out Feast, aneka cemilan khas menyambut para tamu.








Wednesday, 22 August 2007

Surabaya : Untuk Siapa??


Sorry bro and sis,let's get down to some serious matter this time around...

Tidak ada kesempatan spesial yg me-latarbelakang-i tulisan ini, bukan hari ulang tahun Surabaya ato apapun.Hanya saja setelah nyaris 3 bulan ini pindah dari Surabaya dan stay di
Malang,jarak yg ada membuatku lebih bisa ber-refleksi terhadap kota tempat aku lahir dan besar ini.Tiap kali aku pulang untuk suatu urusan selalu saja muncul dorongan kuat untuk memuntahkan kesan2ku terhdap-nya.

Kejadian mutakhir paling menarik buatku adalah peristiwa terbakarnya Pasar Turi dan ruwetnya nasib para pedagang penghuninya pasca peristiwa tersebut.Muncul berita bahwa pihak Pemkot terkesan menunda pembangunan tempat penampungan sementara di lokasi bekas pasar yg terbakar dan ada sinyalemen bahwa penundaan ini terkait dengan ambisi beberapa investor untuk menguasai lahan yg memang sangat strategis tersebut serat mengubahnya menjadi mall dan sejnisnya.Para pedagang pasar tersebut pun serta-merta menolak masuknya investor untuk menguasai dan mengelola pasar terbesar Surabaya tersebut,mereka khawatir bila diubah jadi mall pasar akan kehilangan identitasnya belum lagi resiko membumbungnya harga stand yg akan memaksa para pedagang menaikkan harga
barang2 jualannya,ujung-ujungnya para pelanggan setia akan pelan2 meninggalkan pasar yg sudah jadi trademark Surabaya ini.

Tentu saja pikiranku melayang ke Pasar Kapas Krampung yg sekarang disebut Pasar Tambah Rejo itu. Nasib pasar ini mirip dengan Pasar Turi,terbakar,dan kemudian seorang investor masuk dan menyulapnya menjadi "pasar modern"(baca:mall),hasilnya...??Gagal total,dari saat diresmikan tahun 2006 hingga saat ini kios2 Pasar Tambah Rejo aka Kapas Krampung belum ada setengahnya berisi,padahal dulu Kapas Krampung adalah salah satu pasar terbesar di Surabaya.Alasan para pedagang tdk mau mengisi stand2 di pasar tersebut klasik :harganya kemahalan!!

Fenomena dua pasar diatas mewakili rancunya kebijakan dan pembangunan Surabaya pada umumnya.

Mall dan pertokoan kelas atas terus dibangun sementara sentra2 ekonomi tradisional masyarakat terus ditelantarkan,padahal emang siapa juga yg mau beli barang di mall2 itu??

Izin pembangunan perumahan2 mewah terus dikeluarkan,terutama di kawasan barat Surabaya,sementara pembangunan Rumah Susun Sehat yg telah lama dijanjikan tidak kunjung jelas nasibnya,padahal siapa yg mau beli rumah2 mewah di kompleks2 itu??

Universitas dan fasilitas pendidikan kelas atas,yg dampaknya pada kepentingan pencerdasan nasional meragukan itu,terus bermunculan.Bagaimana tidak,kurikulumnya mengacu luar negeri,bahasa pengantar sehari-harinya bahasa Inggris,bidang2 studinya sangat tipikal semata-mata memenuhi kepentingan komersial macam IT,Manajemen,Desain Produk dll,mana ada yg punya bidang studi semisal:Fisika Murni ato Sastra Indonesia yg kurang keren tapi sangat dibutuhkan.Ki Hajar Dewantara bakal celingukan nyari2 kemana pepatah "tutu wuri handayani"nya.Apalagi mereka dengan bangga menjanjikan:"anak anda akan kami bentuk menjadi manusia yg mampu bersaing di tingkat global!!",tdk astupun yg menjanjikan "membentuk manusia yg sadar dan peka lingkungan".Belum lagi biaya pendidikan yg melambung begitu tinggi membuat eksklusifitas menjadi niscaya bagi para peserta didiknya.Sementara itu di jalanan tercecer anak-anak usia sekolah tanpa kejelasan nasib.

Satu pertanyaan tersisa : Surabaya ini untuk siapa??Lebih khusus lagi,pembangunan Surabaya ini didesain untuk menguntungkan siapa??tidak cukupkah pelajaran dari Era-Suharto,yg
berkeyakinan dengan memusatkan kemakmuran pd segelintir orang maka kemakmuran akan menyebar ke seluruh kalangan,yg gagal itu. Kita tidak akan bisa melangkahi hukum proses,no matter what.Melanggarnya hanya akan menimbulkan "lubang" dalam bangunan,lubang yg pada
waktu yg tepat akan meruntuhkan seluruh bangunan.

Proses tidak bisa tidak,harus dimulai dari bawah,yg dlm hal ini berarti pemberdayaan masyarakat golongan bawah.Kalau kita tidak punya bangunan yg "representatif"(baca:mewah),so what gitu loh?emangnya kita sudah perlu bangunan macam itu??Dalih,"bagaimana kalau ada orang asing berkunjung ke Surabaya dan tidak ada tempat representatif untuk hiburan mereka??",ya lebih baik kita tampilkan diri kita apa adanya tak usah berpura-pura makmur. Lebih baik mereka (orang2 asing) melihat sebuah kota yg fasilitas2nya sederhana tapi dengan penduduk yg ramah serta keamanan yg terjamin adripada sebuah kota metropolis berfailitas wah tapi penduduknya saling curiga dan tingkat kejahatannya sangat tinggi karena masyarakatnya hidup dalam ketimpangan.

Thursday, 21 June 2007

SPMB : Emang Kuliah Perlu???


Emang Kuliah Perlu???

Sedikit refleksi,introspeksi maupun provokasi...hehe

SPMB menjelang, temen-temen yg baru lulus SMA pasti lagi giat2nya pusing (pusing kok giat) =),latihan soal-lah,belajar ampe begadang-lah,puasa-lah,tirakat-lah deelel demi untuk menembus kursi Perguruan Tinggi Negeri(PTN)yg diincar.

SPMB semakin dekat tapi aku berani taruhan,sebagian besar dari kalian masih bingung :

Mau Kuliah Dimana Aku??

Oke beberapa diantara kita memang sudah jauh-jauh hari mematok cita-citanya ingin jadi dokter, ekonom, teknokrat. Orang2 seperti ini ga lagi bingung mo milih jurusan apa dan PTN mana. Tp gw yakin yg kaya gini GA SAMPE SEPEREMPAT dari kita smua yg ikut SPMB.

Sebagian lagi mematok target pesimis dengan "ah yg penting bisa masuk PTN deh",maka ia memilih jurusan yg diperkirakan peminatnya tidak banyak dengan harapan pesaing akan lebih sedikit,meski ia sendiri ga tahu sama sekali soal jurusan yg dipilihnya itu.

Sebagian lagi memilih kuliah di PTN yg dekat dengan tempat tinggalnya,meski ia tahu jurusan yg diinginkannya tidak tersedia di PTN tersebut.

Sebagian lagi kuliah karena "ah temen-temen gw pada kuliah masa gw kagak" atau "ya emang udah gitu jalannya : sekolah,kuliah,kerja,kawin,punya anak,tua,mati",tanpa sama sekali punya cita-cita buat dirinya sendiri.

Sebagian yg lain benar-benar bingung dan ga punya bayangan apa-apa soal dimana dia ingin kuliah,akhirnya ia pun menyerahkan keputusan pada orang lain semisal orang tua,saudara,sahabat atopun pacar.

Nah dari 3 paragraf terakir yg mewakili 3 kasus berbeda kita bisa simpulkan satu benang merah,benang merah berupa pikiran bahwa "pokoknya kuliah..."

Benarkah kita harus kuliah??

Sebelum kita milih jurusan apapun di PTN manapun pastikan kita tahu kenapa kita harus kuliah,benarkah kmu emang pingin kuliah?

Kuliah memang penting,tapi jelas bukan satu-satunya jalan untuk sukses,banyak kok orang sukses yg kuliahnya ga sukses (DO/alias ga selesai) ato ga kuliah sama sekali.Bill Gates,Thomas Alva Edison,Wright bersaudara,KH Agus Salim adalah beberapa nama yg bisa disodorkan.

Aku nganjurin supaya ga kuliah??

Bukan gitu,kita smua tahu klo kuliah butuh biaya,tenaga,pikiran yg ga sedikit.Yg mungkin krn kuliah itu biaya,tenaga dan pikiran tersebut susah digunakan untuk yg lain lagi,alias kita kudu total di kuliah.Sayang kan kalo biaya,tenaga,pikiran itu akhirnya terbuang percuma karena kita ga sungguh-sungguh lantaran kita ternyata ga cocok ma bidang studi yg kita pilih-lah,ato ternyata ga setuju sama metode pendidikan formal di universitas/PTN yg bersangkutan.

Kalau kamu blom merasa pengen kuliah,ya udah jangan kuliah dulu.Gunakan waktumu untuk menggali habis-habisan jatidirimu.

Loh kok??ya udah lewatkan dulu SPMB/penerimaan mahasiswa baru tahun ini,ikut tahun depannya.Tapi jangan biarkan waktu 1 tahun in berlalu gitu aja,gunakan bener-bener untuk menemukan apa sebenarnya maumu,apa sebenarnya yg kamu suka.Isi misalnya dengan bekerja apa saja,asal halal,lupakan rasa gengsi.Atau terjunlah ke kegiatan-kegiatan sosial.Atau simply diem dirumah.During the time,percaya deh,kmu akan mulai merasakan 'panggilan-panggilan' didalam hatimu,apa yg bener2 pengen kamu lakukan dan dimana kmu pengen lakukan itu.Buat yg milih diam dirumah : Kejenuhan akibat berdiam diri atau rasa malu yg mulai muncul akibat berdiam diri dirumah; atau buat yg milih sibuk : semangat yg muncul dari melakukan kegiatan-kegiatan akan mengkristal dan menjadi dorongan kuat untuk segera melakukan sesuatu,nah BINGO!!u've got what it takes,kamu dapet 'kunci ajaib'nya.

Jadi ketika penerimaan mahasiswa tahun berikutnya datang,kalau kamu akhirnya memang pengen kuliah,maka insyaAlloh semangat buat kuliah kuat.Yg akhirnya milih ga kuliah,kamu akhirnya melakukan sesuatu dengan yakin bukan karena rasa malu.

Jadi buat yg mau mulai kuliah tahun ini, mari kita bertanya pada diri sendiri :

EMANG GUA PERLU KULIAH???

Oke,selamat berjuang,banzai,ganbatte,chaiyoo!!!
No pain no gain
Alloh be with us all

Sunday, 17 June 2007

HP Mengganggu Pesawat??


Selama ini bila akan menggunakan transportasi udara kita para pengguna hp selalu diharuskan untuk menonaktifkan atau memakai Flight Mode saat mulai memasuki pesawat.

Mengapa?awak pesawat sering menjelaskan bahwa sinya RF telepon seluler dapat mengganggu frekuensi radio komunikasi maupun navigasi pesawat.

Tapi benarkah memang demikian?sudahkah pernah terjadi kecelakaan yg disebabkan oleh gangguan frekuensi radio psawat oleh telepon seluler atau sejenisnya??

Dalam salah satu episode Mythbuster di Discovery Channel pernyataan ini diuji kebenarannya.Sbg informasi,Mythbuster berarti penghancur mitos (myth=mitos ;buster=penghancur/pembasmi),adalah acara dimana mitos2 yg berlaku di masyarakat (barat) diuji kebenarannya secara ilmiah,acara ini dibawakan dengan gaya kocak oleh dua orang ahli spesial efek Hollywood. Dlm episode tersebut diuji apakah sinyal HP mengganggu sinyal radio pesawat terbang.

Di pesawat terbang ada 3 macam peralatan penting yg menggunakan radio. Pertama,radar,alat ini untuk mendeteksi keberadaaan benda2 disekeliling pesawat.Kedua,radio komunikasi.Ketiga,Radio Direction Finder (RDF) atau disebut juga radio kompas,yg berfungsi menemukan arah berdasarkan lokasi pemancar sinyal radio di darat (bandara).

Nah di Mythbuster awalnya sinyal HP diujikan pada peralatan2 radio yg terdapat di laboratorium (skala lab),disini diketahui bahwa sinyal yg menimbulkan gangguan adalah frekuensi sekitar 800-900 MHz.

Lalu karena dirasa belum cukup menyerupai kondisi lapangan,uji tersebut dilanjutkan pada sebuah pesawat Hawker 864MPX milik sebuah maskapai penerbangan carter di sebuah lapangan terbang yg tdk disebutkan.Pesawat ini saat itu sedang bersiap untuk tinggal landas,uji dilakukan pada saat tersebut.Mengapa tidak pada saat pesawat terbang??karena peraturan penerbangan di Amerika Serikat melarangnya dengan ketat.

Maka uji pun dilakukan,mesin pesawat dinyalakan berikut semua peralatan komunikasi dan navigasinya,semua macam HP diujikan,GSM,CDMA maupun HP satelit,hasilnya??

Nyaris tidak ada interferensi yg dihasilkan.

Artinya kalau pada saat pesawat tersebut terbang sekalipun kita menyalakan dan menggunakan HP untuk berkomunikasi,secara teori,pesawat tersebut tidak akan mengalami gangguan komunikasi maupun nagvigasi.

Apa sebab?kenapa beda dengan hasil uji Lab??Karena ternyata pesawat tersebut maupun kebanyakan pesawat komersial lainnya telah dilakukan isolasi sebaik mungkin sedemikian rupa terhadap semua kabel maupun elemen-elemen elektriknya sehingga gangguan gelombang elektromagnetik dari luar dapat diminimalisir.

Lalu mengapa ada larangan seperti itu??ada dua versi pendapat soal ini=).

Pertama,teori konspirasi,airline-airline seluruh dunia bersepakat untuk menolak penggunaan ponsel diatas pesawat agar layanan telepon pesawat (onboard telephone)mereka,yg tentu saja tarifnya jauh lebih mahal dari ponsel itu,tetap laku. Hehe,maaf para pemilik maskapai=),jangan berhenti membaca, lanjutkan ke versi kedua.

Kedua,badan-badan otoritas penerbangan dunia seperti FAA (AS),CAA(Inggris),EAA(eropa) menyadari diatas kertas frekuensi HP tetap berpotensi mengganggu frekuensi radio pesawat,seperti hasil uji Lab diatas,sehingga mereka mengantisipasi hal ini dengan jauh-jauh hari mengeluarkan larangan penggunaan Ponsel diatas pesawat.Tiap tahun ratusan model Ponsel dikeluarkan oleh produsen,tentu saja salah satunya bisa saja menimbulkan frekuensi yg dapat mengganggu penerbangan.

Jadi bagaimana sikap kita??Sebagai warga negara dan warga dunia yg baik tentu harusnya kita memilih yg kedua bukan?=).Tapi semua berpulang pada anda...

Salam

The Chosen One


Blog ini bisa disebut sbg kompilasi tulisan2ku, jadi jangan heran bila beberapa tulisan tampak seperti keluar dari gaya normalku. Termasuk tulisan berikut ini.

Tulisan ini kutampilkan di bullboard-nya friendster,yg tahu sdr lah,kebanyakan konsumennya ya anak2 muda seumuranku ato lebih muda lagi,jd ya kupilih bahasa2 yg gaul dan ngepop supaya pesan yg kumau bisa nyampe(amin Insya Alloh)

The Chosen One


"Jangan ngayal deh...", "kamu tuh
siapa,pake ngerasa kaya gitu?!!",ato
"gila loe"

The Chosen One adalah kamu...!!!,kenapa
enggak??=),

Aku terinspirasi ma kata-kata di Film
Matrix waktu si Neo nanya tentang
prophecy (ramalan) nasibnya ke Oracle.

The One atau The Chosen One,di Matrix
digambarkan sebagai sosok yg ditunggu-
tunggu sebagai pemecah kebuntuan
terhadap masalah yg dihadapi. The
Chosen One adalah manusia istimewa
karena ia memiliki atribut-atribut
diatas rata-rata manusia biasa, dalam
hal kepemimpinan, kebaikan hati,
kemuliaan akhlak, kegigihan daya juang-
nya.

Si Oracle awalnya bilang "no ur not the
one...",tidak hanya Neo,Morpheus
(Lawrence Fishburne) yg ikut nganter
dia ke tempatnya si Oracle juga kecewa
denger ramalan itu.

Tapi apa yg terjadi kemudian...??Si Neo
lupa dia udh diramal sebagai bukan The
Chosen One/The One, tapi ketika keadaan
memaksanya dia pun BERBUAT sebagaimana
seorang The One seharusnya,dan di akhir
durasi,Oracle bilang "takdirmu itu
sesuai dengan yg apa kamu percayai..."

Nah jadi The Chosen One atau orang-
orang pilihan bukan karena takdir tapi
lebih karena kita mau percaya ato gak.

Kalo aku gmn??jujur aja aku percaya
banget kalo aku ini emang termasuk
orang2 terpilih/The Chosen One.Dimulai
sejak aku belum mengenal agamaku
(Islam),mungkin kmu bakal bilang "wah
sombong banget kamu...?!!",tunggu
dulu...

Percaya sebagai orang2 terpilih tidak
membuat kita merasa memiliki hak
istimewa dan di-istimewa-kan,sebaliknya
justru keyakinan sbg orang2 terpilih
menimbulkan kesadaran bahwa kita punya
kewajiban istimewa, kesadaran yg
membuat kita selalu berkata pada diri
sendiri "kalo bukan gw yg berbuat
baik,trus siapa lagi...??"

Lagipula Alloh SWT sdh mengatakan
dengan jelas "kamu adalah orang-
orang(ummat) terbaik yg pernah
dilahirkan untuk manusia,yg menyeru
pada kebajikan dan mencegah dari
keburukan (kemungkaran),dan kamu
beriman pada Alloh" (Ali Imran : 110).
Sudah jelas,ayat ini menyebutkan kalo
kamu punya kesadaran untuk beriman
padaNya dan menjalankan tugas2 yg
disebutkan(menyeru pada kebaikan
mencegah dari keburukan),siapapun kamu,

KAMU ADALAH THE CHOSEN ONE (MANUSIA
ISTIMEWA),yg bahkan dihargai Sang Maha
Pencipta sebagai "yg terbaik yg pernah
dilahirkan untuk manusia"

Jd sekali lagi my bro n sist,U Are The
Chosen One,Be The Chosen
One!!!yeaahhh...

Alloh Almighty...

Gangs Of Indonesia, The Movie

Gangs Of Indonesia, The Movie

Saya terinspirasi oleh film GangsOf New York karya sutradara Martin Scorsese yang dibintangi Leonardo Di Caprio, film ini menceritakan kondisi kota New York,amerika Serikat pada masa perang saudara tahun 1851-1855. Kota yang sekarang jadi salah satu barometer perekonomiandunia itu bukanlah berawal dari sebuah kota ideal melainkan hanya sebuah perkampungan yang terpecah menjadi komunitas-komunitas kesukuan dan etnis, hampir tiap hari terjadi pertarungan antar geng bahkan politik kota pun jalannya ditentukan oleh pengaruh pentolan-pentolan geng ke dalam kelompok elit politik, pendek kata (dan sedikit mensimplifikasi) mirip dengan kondisi "kota" Indonesia saat ini. Tapi toh sekarang New York berdiri mentereng dengan segala atribut kebesarannya. Saya tidak melihat "kota" Indonesia tidak akan bisa seperti itu, mungkin inilah cobaan yang harus kita lalui untuk menjadi bangsa yang berwibawa. Maaf saya masih muda (25 tahun), bukan maksud saya menggurui bapak-ibu smua yang diceritakan di email diatas. Tapi setidaknya kita ambil hikmah dari semua ini,
  1. Dengan begini sektor kewirausahaan pun "terpaksa" maju dengan bermunculannya
    aneka macam usaha yg didirikan oleh orang-orang yg terkena PHK.
    Mindset orang-orang tua kita yang mengajarkan untuk sekolah
    sebaik-baiknya dan kemudian lulus dan bekerja di perusahaan yang mapan
    pun dipaksa mengalami redefinisi. Kurikulum di sekolah-sekolah kita pun
    diharuskan mengalami perombakan. Siapa tahu, dengan berjalannya waktu,
    equilibrium yang dirindukan itupun akhirnya datang juga : usaha-usaha
    baru yang bermunculan semakin membesar dan kemudian menyerap tenaga
    kerja, produk2nya mulai diekspor dan modal asing mulai masuk ke
    wirusaha-wirausaha tersebut.

  2. Muncul dan terlatihnya sikap kritis manusia Indonesia terutama manusia-manusia mudanya. Keadaan serba rimbawi sekarang ini memaksa kita untuk tidak lagi duduk berpangku tangan "nrimo ing pandum"(terima saja apapun yg kita dapatkan) seperti yang lalu-lalu, sikap yang sudah membuat kita "kecurian" aneka sumber daya alam yang justru disedot oleh kontraktor-kontraktor asing. Perilaku korup para penguasa sekarang sudah mulai berani kita telanjangi, cara melawan ketidakadilan sudah mulai jadi pembicaraan sehari-hari kita tanpa takut-takut.

  3. Kita mulai sadar akan perlunya merencanakan segala sesuatunya sejak awal.

Saya lugu?mungkin. Saya masih muda dan belum berpengalaman?sangat mungkin. Tapi mungkin inilah peran yg dibagi Tuhan untuk saya (dan orang-orang muda lain) untuk tetap membawa keluguan dan kekurang pengalaman tersebut kedalam sikap positif bernama optimisme.



Saya sendiri melenceng jauh dari latar belakang pendidikan teknik lingkungan saya dengan memutuskan menjalankan usaha warung kecil sejak pertengahan tahun lalu, setelah sebelumnya selama kuliah sudah merintis aneka usaha kecil-kecilan. Saya memang belum berhasil, tapi setidaknya saya tidak mau negatif menghadapi minimnya lowongan kerja diluar sana. Orang tua saya juga termasuk ilmuwan-ilmuwan yang dulu (sebelum krisis '97-'98) pernah berjaya dikirim-kirim ke luar negeri, namun kini harus mengakui keadaan memaksa mereka menjadi tidak lebih dari dosen biasa dengan penghasilan biasa-biasa pula.

Jadi, mari hadapi ini semua bersama...

Background News :

Oleh Dwi Bayu Radius

http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0704/28/Fokus/3487374.htm

========================

Penembakan VirginiaTech : INDUSTRI SENJATA AS = INDUSTRI ROKOK INDONESIA??

Ini adalah copy paste tanggapanku untuk berita tentang penembakan brutal di kampus Virginia Tech, Blacksburg, Virginia, USA. Berita ini diposting di Milis Forum-Pembaca-Kompas


INDUSTRI SENJATA AS = INDUSTRI ROKOK INDONESIA??

Saya coba mengambil angle yang berbeda, dengan menarik sisi yang sejenis dengan yang berlaku di negara kita.

Saya melihat pemberlakuan pelarangan atau pengontrolan ketat kepemilikansenjata api di USA sama seperti kampanye pemberlakuan larangan merokok di tempat-tempat umum di Indonesia. Sama-sama susah!. Karena di dua negara ini dua industri tersebut (senjata api dan rokok) menempati urutan-urutan pertama penyumbang pajak dan lapangan kerja terbesar bagi negara pantes aja kalau lobby-lobby mereka begitu kuat.

Lebih jauh lagi, di USA sejak jaman perang Vietnam telah banyak pengamat yang mencoba menelisik andil industri-industri senjata terhadap sikap USA dalam memandang konflik-konflik bersenjata di dunia. Film "JFK" besutan sutradara Oliver Stone dan dibintangi Kevin Costner sempat menimbulkan kontroversi ketika dirilis pada tahun 1991 karena alur ceritanya yang menafsirkan pembunuhan JFK pada tahun 1963 adalah hasil konspirasi antara Jendral-jendral hawkish yang ortodoks dengan pentolan-pentolan industri senjata dan direstui oleh Wakil Presiden yang juga dikenal hawkish Lyndon B. Johnson, untuk memuluskan rencana membawa konflik Vietnam jadi kancah perang terbuka. Siapa yang diuntungkan, selain para jendral yang tidak suka kebijakan JFK yang pro-perdamaian dan pro-nonproliferasi nuklir, juga tentu saja bos-bos pabrik persenjataan yang langsung menangguk kontrak puluhan juta dollar akibat kebijakan perang tersebut. Nah melihat sejarah tersebut tentu bukan sesuatu yang aneh bila saat ini begitu susah untuk melakukan kontrol kepemilikan senjata api apalagi pelarangan kepemilikan.

Nah sekarang mari kita telisik andil industri rokok dalam sulitnya penerapan dan kampanye kebijakan-kebijakan anti rokok. Disaat ajang Formula 1 dan MotoGP saja terancam kehilangan setengah dari sponsorship mereka akibat pelarangan pemasangan iklan rokok dan produk rokok di negara-negara tuan rumah GP, di Indonesia produk-produk rokok justru tampil mentereng menggaet acara-acara olahraga terbesar, acara-acara yang seharusnya justru mengkampanyekan pentingnya kesehatan dan betapa kesehatan sangat berlawanan dengan rokok=). Dapat pula kita telisik beberapa grup perusahaan rokok adalah jua pemilik saham di beberapa konglomerasi industri layanan kesehatan, apalagi dengan undang-undang anti trust anti monopoli usaha yang belum matang bahkan tidak bergigi sama sekali di negara kita, jadi bila jumlah penderita penyakit berkaitan dengan rokok meningkat, tentu kita tahu siapa yang akan menangguk keuntungan juga bukan?

Background News :


BLACKSBURG, VIRGINIA, SENIN - Seorang pria bersenjata secara

membabi-buta menembaki mahasiswa di Universitas Virginia, AS, Senin
(16/4) hingga menewaskan 32 orang. Terakhir, si penembak lalu menembak
dirinya sendiri hingga tewas. Insiden ini disebut sebagai kasus paling
mematikan dalam sejarah AS.

Sebagian besar korban tewas adalah mahasiswa yang akan mengikuti kuliah di satu ruangan di Virginia Tech. Sebelum melakukan aksinya, pria bersenjata itu menggunakan rantai untuk mengunci pintu. Hal ini dituturkan beberapa pejabat universitas dan juga pihak kepolisian.

Di samping 32 orang tewas, lima belas orang dilaporkan cedera, termasuk mereka yang ditembak dan beberapa mahasiswa cedera karena melompat dari jendela saat berupaya menyelamatkan diri.

Seorang saksi mata yang adalah mahasiswa universitas setempat menyebutkan, penembak adalah pria Asia, dengan tinggi sekitar 1,8 meter. Ia berjalan memasuki kelas bahasa Jerman dan menembak seorang mahasiswa serta dosen, sebelum secara membabi-buta menembaki hampir semua mahasiswa lain di ruang itu. "Saya bersembunyi di bawah meja dan ia praktis terus menembaki setiap orang di kelas tersebut," kata Derek O'Dell, yang menderita luka tembak di lengannya. "Barangkali ada 15 sampai 20 orang di kelas itu dan ia menembak 10 sampai 15 di antara mereka," sambungnya. Ia mengatakan pria bersenjata tersebut, yang memakai jaket kulit berwarna hitam dan topi, melepaskan beberapa tembakan dari senjatagenggam, mengisi-ulang dan menembak lagi. Pria itu meninggalkan ruangan tersebut, tapi belakangan kembali dan menembak pintu sebelum pergi lagi, kata O'Dell.

Kepala polisi kampus Virginia Tech, Wendell Flinchum, mengatakan orang bersenjata tersebut adalah seorang pria, tapi tak memberi perincian mengenai usia atau kewarganegaraannya dan juga jenis senjata yang digunakannya. Kemudian, meskipun ia tak bersedia mengkonfirmasi bahwa hanya ada seorang pria bersenjata, Flinchum mengatakan polisi tak mencari tersangka lain.

Satu rekaman video mengenai kekacauan itu oleh seorang mahasiswa berulangkali ditayangkan di jaringan televisi AS. Rekaman tersebut memperlihatkan orang-orang berlarian di kampus itu sementara lebih dari dua lusin tembakan dilepaskan. "Hari ini bangsa kita berduka bagi mereka yang telah kehilangan orang-orang yang mereka cintai di Virginia Tech," kata Presiden AS George W. Bush.

Sumber: reuters

Baurkan Praja IPDN Dengan Masyarakat

Ini adalah copy-paste dari balasan-ku untuk sebuah thread yang dikirimkan pada salah satu milis yang kuikuti



Baurkan Praja IPDN Dengan Masyarakat




Lain dari banyak rekans miliser sekalian yang menganjurkan untuk
membubarkan IPDN, bagi saya solusinya sebenarnya simpel saja :
hilangkan sistem asrama permanen.




Sistem asrama hanya diberlakukan untuk praja tahun pertama dan kedua
saja sebagai masa persiapan. Dengan dihilangkan-nya sistem asrama
permanen para praja diharuskan mencari sendiri
tempat tinggalnya,itu berarti para praja akan mau tidak mau akan
tinggal di rumah-rumah kos atau rumah saudara serta handaitaulan.
Dengan demikian praja dipaksa untuk bergaul langsung dengan masyarakat
sekitar, tidak menutup kemungkinan mereka akan satu kos dengan
mahasiswa-mahasiswa dari universitas/institusi pendidikan tinggi lain.
Pergaulan dengan masyarakat serta mahasiswa dari kampus lain akan
menghasilkan mekanisme kontrol sosial alami karena dengan sendirinya
akan terjadi interaksi dan saling membandingkan antara praja IPDN
dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain, begitu juga dengan
terjadinya interaksi langsung dengan masyarakat sekitar, Praja dipaksa
untuk bergaul juga dengan nilai-nilai sosial kemasyarakatan seperti
kepantasan, kesopanan, kasih sayang, kejujuran dan lain sebagainya.
Bergaul dengan masyarakat juga dapat menurunkan ketegangan dalam
mengikuti masa perkuliahan,adanya tokoh masyarakat/ulama yg dituakan
didekat mereka memungkinkan Praja meminta nasihat maupun sekedar
"curhat", pun pada jam-jam sesudah kuliah, Praja punya kesempatan untuk
aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti kemasjidan,karang
taruna,gereja dll.




Dengan sistem asrama non permanen,dan Praja tinggal di kos atau rumah
saudara berarti juga disiplin yang lebih longgar dapat berarti
ketgangan belajar yang lebih rendah, ketegangan belajar yang lebih
rendah dapat berarti stress menurun, stress menurun dapat berkorelasi
pada perilaku yang lebih tenang dan kecenderungan melakukan tindak
kekerasan juga berkurang.
Keseharian tugas para pamong juga nantinya lebih banyak berurusan denan
hal-hal administrasi sipil,dan sedikit sekali, jika tidak bisa
dikatakan tidak ada, berurusan dengan hal-hal seperti kamtibmas ataupun
hamnkam, jadi rasanya tidak perlu disiplin ditanamkan melalui sistem
asrama.




Lalu biayanya?bukankah karena biaya tinggal yang gratis itu yang
membuat pemuda-pemuda dari seluruh Nusantara tetap berminat belajar di
STPDN?IPDN??

Tenang,ini bisa disiasati dengan memberikan jatah bulanan untuk
membayar uang kos maupun makan. Ini juga berarti biaya untuk mengikuti
perkuliahan di IPDN meningkat menjadi seperti biaya mengikuti
pendidikan di institusi-institusi pendidikan tinggi lain. Tapi toh
mungkin memang sudah saatnya kita mengurangi jumlah Praja di IPDN,
seiring dengan semakin dipertanyakannya efektifitas dan relefansi IPDN
sebagai lembaga pendidikan untuk menyiapkan pelaksana-pelaksana
(pamong) pemerintahan dalam negeri. Seperti kata Prof Sarlito Wirawan
Sarwono, Psikolog kawakan asal UI, bahwa sebenarnya tidak perlu harus
lulusan dari IPDN untuk bisa mengisi pos-pos pemerintahan dalam negeri
seperti camat. Dan toh sudah banyak perguruan tinggi di Indonesia yang
memiliki Fakultas/jurusan Administrasi negara,lulusan-lulusan mereka
juga terbukti cukup berkualitas, terukti dengan banyaknya pos-pos di
pemerintahan kota/provinsi yang ternyata diisi oleh lulusan
perguruan-perguruan tinggi duluar IPDN,teman-teman satu angkatan
penulis saat kuliah juga banyak yang menjadi PNS di lingkungan Pemkot
maupun Pemprov.




Nagabonar Jadi 2, My Review

Sutradara : Dedy Mizwar
Pemeran : Dedy Mizwar,Tora Sudiro,Wulan Guritno,Lukman Sardi,Uli Herdinansyah,Mike Muliardo,DArius Sinathrya,Indra Birowo,dll

Beda kemasan tapi rasanya sama saja.


Mungkin itu yang akan kita rasakan saat menyaksikan karya-karya sinematografi Dedy Mizwar (film Kiamat Sudah Dekat, Ketika..., sinetron Kiamat Sudah Dekat). Selalu berupa pesan-pesan moral yang di'tabrak'kan dengan kejadian sehari-hari hidup masa kini seperti adegan ketika sang Protagonis Nagabonar senior mempertanyakan kenapa bajaj dilarang lewat didepan istana negara,"kalo belanda yang melarang bajaj lewat aku mengerti lah (dengan logat batak yg kental),tapi ini kan sudah merdeka?".Atau ketika ia (Nagabonar sr) memprotes pose patung Jendral Sudirman yang terus menerus menghormat meski tak jelas kepada siapa sang Jendral menghormat sambil bergelantungan pada seutas tali yg menjuntai dari lengan sang Jendral,persis dengan adegan-adegan ketika Pak Haji memarahi Saprol dan Kipli di serial KSD.


Cerita berkembang seputar hubungan Nagabonar (Dedy Mizwar), pencopet kondang yang kemudian diangkat jadi jendral semasa perang kemerdekaan dan anak laki-lakinya, Bonaga (Tora sudiro), pria tampan yang lulusan S-2 dari Inggris serta berprofesi sebagai pengusaha properti. Diceritakan bagaimana suatu ketika sekelompok investor asal Jepang, yang tertarik menjadikan lahan perkebunan kelapa sawit milik Nagabonar yang sudah tidak produktif ke sebuah resort, menghubungi Bonaga dan menawarkan kontrak kerjasama. Masalahnya, di tengah perkebunan tersebut bersemayam jasad 3 orang yg paling dicintai ayahnya,yaitu Kirana (Ibunya,dulu diperankan Nurul Arifin),Maknya, dan sahabat ayahnya si Bujang. Konflik-pun berkembang antara kepentingan bisnis sang anak, yang mewakili kepentingan masa kini dengan kenangan sang ayah, yang mewakili nilai-nilai masa lalu.Dibumbui pula oleh kisah romantis menggelitik antara Bonaga dengan asistennya Monita (Wulan Guritno),yang memepertanyakan apa alasan wanita masa kini untuk mencintai seorang pria.


Mungkin mereka yang sama sekali belum pernah nonton Nagabonar Original (1987) atau belum pernah melihat karya-karya Dedy Mizwar lainnya bisa lebih menikmati film ini. Baiklah anggaplah film ini bukan Karya Dedy Mizwar,dan anggap film ini bukan merupakan sekuel dari film apapun maka kita akan menemukan drama komedi satirik (sindiran) yang cukup menggelitik dan berasa 'beda' ditengah banyaknya film-film nasional bertema horor ato cinta remaja. Sayang ide awal cerita yang sebenarnya sudah sangat bertenaga tidak dijabarkan dalam skenario yang layak,ribuan pesan tampak ingin diberondongkan sekaligus dan dijejalkan kedalam durasi film yang cuma 2 jam lebih sedikit, tiap pesan jadi terasa dangkal,begitu dipaksakannya sehingga kadang saya sulit menangkap bahwa adegan-adegan konyol yg ada memang dimaksudkan sebagai satire (sindiran),karena ceritanya jadi serasa 'patah'(teman saya :"lah ini hubungannya ama yang tadi apa ya?").


Pada akhirnya,film ini menggugah kita untuk kembali mempertanyakan apa itu arti 'modern' atau 'merdeka' atau 'makmur',tampaknya memang inilah efek 'tabrakan-tabrakan' yang diharapkan oleh DM,dijaman dimana segala sesuatu yang dikatakan 'modern' sering kita telan mentah-mentah.


Rating : *** dari *****
Kesimpulan : recommended,mending nonton bareng teman

Innalillahi...Chrisye

Innalillah wa innailaihi rajiun
Telah berpulang salah satu musisi
terbaik tanah air.Oke,mungkin beliau
bukanlah ustadz atau ulama,tapi jalan
hidupnya sungguh menunjukkan pribadi
mawas diri, pribadi yg belajar dari
pengalaman, yg bertambahnya usia
membawanya kian mendekat pada sang Rabb.

Terungkap juga dari wawancara dengan
Erwin Gutawa, teman dekat Chrisye yg
juga slh satu musisi terbaik Indonesia,
bahwa cita-cita Chrisye, 2 tahun lalu
sesaat sebelum stroke menyerangnya,
adalah membuat album Shalawat
bersamanya. Subhanalloh,Alloh maha tahu
bagaimana akhir tiap-tiap hambanya,tapi
smoga almarhum Chrisye berakhir di
tempat terbaik disisiNya.

Teringat lagu favorit,yg sering
kunyanyikan kalau sedang menyusuri
sisi-sisi bukit antara
Malang-Batu,sambil menikmati pemandangan
atau kalau lagi bergadang sendirian
malam-malam ngerjain
tugas2...pelan-pelan terucap...

Subhanalloh...Allohuakbar...alhamdulillah...


Damai Bersamamu - Chrisye

Aku termenung dibawah mentari
Diantara megahnya alam ini
menikmati indahnya kasihmu
Kurasakan damainya hatiku

Sabdamu bagai air yg mengalir
Basahi panas terik dihatiku
Menerangi semua jalanku
Kurasakan tentramnya hatiku

Jangan biarkan damai ini pergi
Jangan biarkan semuanya berlalu
Hanya padaMu Tuhan tempatku berteduh
dari semua kepalsuan dunia

Bilaku jauh dari dirimu
Akan kutempuh semua perjalanan
Agar selalu ada dekatmu
Biarku rasakan lembutnya kasihmu

Repeat *



Bilaku jauh dari dirimu
Akan kutempuh semua perjalanan
Hanya padaMu Tuhan tempatku berteduh
dari semua kepalsuan dunia
Hanya padaMu Tuhan tempatku berteduh
dari semua kepalsuan dunia
kepalsuan dunia

Mas dan Mbak Aktivis,Tetangga-mu tuh...

Oke,sebelumnya siap-siap aje
ya,Tunjung bakalan rada serius kali
ini.Posting ini adalah kopi paste
balasan saya pada seorang aktivis yang
tergabung di friendster.
Bismillah,Here we go...



Baik,saya minta anda jujur soal
bagaimana hubungan anda dengan
tetangga non-mahasiwa anda.Meski
sebenarnya saya lebih tepat untuk
meminta testimonial dari tetangga-
tetangga anda (mahasiswa dan non
mahasiswa) tentang bagaimana hubungan
anda dengan mereka (kalau anda cukup
terbuka/berani untuk menerima masukan
mereka).



FYI,sejak awal masuk SMA hingga
sekarang,alhamdulillah aneka
organisasi sekolah dan kampus dengan
berbagai latar belakang yang bernuansa
ke-Islam-an maupun yang umum telah
saya rasakan. Beragam firqah juga
sudah pernah saya pelajari.

Saya sungguh mencintai aktivitas2
ini,namun sayang satu hal yang saya
lihat dari saudara2 saya sesama
aktivis adalah seolah merasa bahwa
aktivitas mereka paling benar,sehingga
kritik yang masuk tidak menjadi
pelajaran tapi justru ditanggapi
dengan apriori dan zhann.Ungkapan yang
biasa terdengar setiap ada yang
memberikan masukan maupun kritik
adalah "perjuangan kita selalu akan
ada yang menentang" atau "Banyak yang
takut akan kebangkitan Islam".

Lalu pertanyaannya : siapa yang anda
anggap boleh/berhak/layak mengkritik
dan memberi masukan pada anda dan
jamaah?apakah hanya rekan-rekan satu
firqah anda?ataukah hanya ustadz-
ustadz dan kakak pembina satu
halaqah/tatsqif anda?

Satu hal yang perlu kita sadari
adalah,orang baik dan benar itu
tersebar ke seluruh penjuru masyarakat
bukan hanya didalam
firqah/jamaah/partai.Apakah yang tidak
aktif di jamaah/firqah itu pasti tidak
Lillahita'ala?apakah orang-orang tua
yang duduk-duduk di pinggir jalan itu
pastilah tidak sesuai dengan syariat?



Itulah mengapa saya perlu menyampaikan
sesuatu yang simpel seperti kebaikan
pada tetangga seperti yang tempo hari
saya tanyakan.Karena kita sering
berprasangka bahwa setiap orang yang
mengkritik kita pastilah karena tidak
setuju pada apa yang kita bawa.Sering
kita luput bahwa sebenarnya pesan-
pesan dakwah yang kita sampaikan tidak
bisa diterima oleh masyarakat bukan
karena tidak setuju dengan pesan itu
sendiri,tapi lebih karena sikap
personal kita yang tidak baik.



Silahkan berpikir mengnai hal-hal
besar,tapi saya memahami Islam sebagai
sistem yang syumul,yang artinya tidak
hanya kehidupan publik atau negara
saja yang diatur tapi Islam juga
dengan indahnya mengatur soal hubungan
interpersonal.Apa artinya atau
mungkinkah mewujudkan masyarakat dan
negara yang sesuai syariat bila sikap
personal kita seperti pada orang tua
atau tetangga tidak sesuai syariah?
Dalam Islam selalu ditekankan untuk
meraih berkah dalam setiap langkah
kita,tidak ada satu bagian Al Qur'an
dan sunnah yang lebih penting dari
bagian yang lainnya. Memuliakan
tetangga tidak pernah kalah penting
dengan kampanye syariat Islam.Tetangga
kita yang tidak suka pada kita
bukanlah sebuah masalah yang tidak
membutuhkan muhasabah.





Inginkah anda beraktivitas dalam
lembaga-lembaga ke-Islam-an anda benar-
benar berdasarkan niat yang ikhlas
karena Alloh SWT??atau jangan-jangan
aktivitas anda dalam lembaga tersebut
hanya untuk menutupi frustrasi anda
karena kesulitan (personal anda) ber-
sosialisasi dengan teman dan
tetangga??

Babel Movie Review

assalamualaikum Tika...

Eh udh nonton Babel?Pasti udah ya,aku lupa klo Bandung tuh sama jawal rilis movienya kaya Jkt,betapa begonya diriku...=)

Here's my take on that movie...

Ga tahu knapa beberapa temenku bilang susah nangkep maksud ni film,but i got totally grabbed from the first minute...!FYI,aku nonton tuh film sorangan wae,temen2ku ga ada yg bisa ato ga ada yg mau ("film apaan sih,ga seru ah"),di suatu senin (pahe) yang dingin dan gerimis di Bioskop Galaxy Mall Surabaya yang besar dan cuma terisi gak sampe seperempatnya,suasana yang 'kondusif' buat film2 seserius Babel.Mungkin terutama karena akting pemain2nya di scene pembuka pas si hassan abdullah jual senapannya yang sangat prima,adegannya dan latar pemandangannya kuat banget.

Babel,dari wikipedia aku tahu klo ia adalah nama sebuah menara yang dibangun Karun dengan maksud menandingi kekuasaan Tuhan dan kemudian ia dihukum dengan menjadikan manusia terpecah kedalam berbagai kelompok bahasa dan dialek. Jadi titik sesaat sebelum manusia terpecah adalah Menara Babel itu.

Empat etnis dengan bahasa dan budaya yang berbeda ditampilkan,hispanic (si Gael Bernal,Andrea Barraza dll),arab (hassan abdullah dkk),jepang(rinko kikuchi dkk),negara2 berbahasa inggris (brad pitt dkk),setelah konflik yang membawa alur hidup mereka saling bersilangan,akhirnya pun tunduk pada 'bahasa ajaib' nan universal bernama harapan,ketakutan,ego,kasih sayang dan cinta,tunduk pada 'Babel'.Betapa seringnya segala tindakan bodoh di dunia kita ini berasal dari ketidak mampuan ato ketidakmauan kita untuk mendengar 'Babel-babel' di sekitar kita.

Yang bikin pengalaman menonton malam itu semakin berkesan ialah ada penonton suami istri etnis tionghoa (communicator di tangan,celana pendek,tas kresek penuh snack) yang 'nekat' bawa anak2nya yg masih kecil2 masuk ke cineplex,imagine that...Durasi film 3 jam,miskin adegan tembak2an,gedung nyaris kosong miskin kejadian istimewa terang saja anak2 itu ga bertahan lama dalam kediamannya,segeralah mereka merengek-rengek minta keluar,bikin keributan2 kecil dlsb =).Aku dan penonton lain yang sempat kudengar gumamannya pun menyuarakan satu nada inti yang seragam: "siapa suruh sih ngajak anak2 kecil nonton film ginian..?!?".

Sejurus kemudian, sambil merasuki pesan 'babel' seiring berjalannya durasi film,aku jd ketawa sendiri menyadari betapa membuminya pesan film ini,pertanyaan2 seperti "ngapain sih bawa anak kecil gitu kesini?","kan dia kaya,pasti punya pembantu ato baby sitter di rumah,titipin aja 'napa?" dst2 adalah 'babel' dari kami para penonton yang mungkin luput didengar si suami-istri itu,sementara disisi suami-istri tersebut "gw sibuk,sementara gw pengen nonton ni film sekaligus meluangkan bareng anak2 gw" atau "wah mereka udah dirumah seharian ma baby sitter,gw ga mau anak gw jd anak baby sitter" adalah 'babel' yg mungkin luput dari 'telinga' kami para penonton.Dan "aduuh papa-mama ngapain sih ngajakin aku ke tempat beginian,udah gelap dingin lagi..." mungkin adalah 'babel' si anak yang tidak sempat tertangkap oleh kedua orang tuanya=).

Malam itu aku pulang sambil tercenung dan tersenyum,sambil mengingat soal temen (ce) ku, seorang dokter yg perangainya misterius,yg sedianya menemani aku nonton malam itu (dia yg ngajak duluan)dan tiba2 hilang kontak selama 7 hari full,cuma satu kalimat yg terlintas...

If you want to be understood,listen...

=)take care

wassalam