Saturday, 14 August 2010

Bangku Bengkok dan Pelipis Tyson

Posted on 11:04 by Kopi Stengah


Mentariku tertawa lagi
Tergelitik dicolek tulang dan daging busuk
Bongsor sambil menyanggah dagu dengan cakarnya
Nyungsep diantara bangku bengkok
Sisa-sisa ratapan anak perawan
Jadi comberan di meja para kurcaci
Duh duniawi..

Ingatlah kawan tidurku..
Umur kita dijahit bersama laku
Nama kita pun telah ditabrak waktu
Apakah harus tunggu
Raga kita warnanya membiru

Senja selalu mengulum harapan
Kuncinya terselip dalam lipatan semesta
Maukah kau menggenggam tanganku
Bersama kembalikan rona merah
Dan siul mesra di roman Ibu

Pakai sarung tinjumu
Djangan tunggu lemakmu tersenyum
Kalau bisa pinjam pelipis tyson
Biar tak rubuh
Berserakan diatas berita pagi
Moncong-moncong realita memang tajam
Membelah dagu kita dengan segala ragu
Menusuk rusuk kita dari segala penjuru angin
Tapi bukankah ketika dalam rahim
Kita selalu jadi petarung
Mengapa kini cuman bisa murung

Mentari saja tak lelah
Mengitari mayapada dengan sukacita
Pernahkah ia kau lihat mengeluh
Tidak..tidak sedikitpun
Kecuali surat perintah telah turun

Tak seperti mereka
Mengambil cerita duryadhana
Dibalut dengan sutera milik Aphrodyte
Berisikan jerohan bangkai
Dikemas dengan jargon madu
Disuguhkan bersama cap "HALAL"

Aha..apa kau pernah dengar cerita ini
Mungkin diadopsi dari cerita tukang besi
Mereka yang bermain api
Kita kebagian panasnya

Bangku bengkok itu jadi saksi
Dan pelipis Tyson yang kita pinjam tadi
Akan terpakai berulang kali
Sampai kita tahu diri



by a_thief

No Response to "Bangku Bengkok dan Pelipis Tyson"

Leave A Reply